EXECUTIVE SUMMARY
Dewasa ini ketertarikan masyarakat
tentang makanan yang bercita rasa pedas mulai meningkat khususnya dikalangan
anak kuliah. Terlihat dari gerai gerai penjual makanan yang menawarkan makanan
pedas tidak pernah sepi dikunjungi anak muda. Selain itu mengonsumsi makanan
pedas di beberapa kalangan masyarakat telah menjadi sebuah keharusan. Hanya
saja sebuah kendala bagi anak muda adalah kurangnya pengetahuan dalam hal
memasak membuat mereka lebih memilih untuk membeli makanan daripada harus repot
membuat sendiri makanan yang di inginkan.
Sambal Tahun Mama Saya merupakan sebuah konsep
produk sambal dalam kemasan yang memiliki tekstur kering, pedas, dan gurih. sambal
ini sangat cocok disantap dengan berbagai makanan seperti nasi, mie, dan bubur.
Selain itu Sambal Tahun Mama Saya juga dijual dengan harga terjangkau. Yaitu
Rp. 15.000/Toples.
Peluang menjual Sambal Tahun Mama
Saya sangatlah besar. Dilihat dari keminatan masyarakat terhadap sambal dan
juga kepraktisan Sambal Tahun Mama Saya yang mudah dibawa kemana mana. Selain
itu, harga yang terjangkau sangatlah cocok bagi anak kuliah yang kebanyakan
adalah perantau yang jauh dari orang tua.
Adapun hal hal yang ditawarkan untuk
membedakan Sambal Tahun Mama Saya dengan Sambal dalam kemasan pada umunya
adalah :
1.
Teksturnya
kering
2.
Tahan
hingga berbulan bulan pada suhu ruang sekalipun telah di buka
3.
Tidak
menggunakan pengawet buatan
4.
Mudah
dibawa kemana-mana
5.
Rasa
Pedas asli cabai
6.
Cocok
disandingkan dengan banyak makanan
Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 14 oktober 2017 hingga 16 oktober 2017.
1.
ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
a.
Bentuk
Pasar
Untuk
memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami
masuki, dalam hal ini ada 1 bentuk pasar, yaitu :
1.
Pasar
Konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan Reseller. karena produk ini
selain dibeli untuk dikonsumsi pribadi juga dibeli untuk dijual kembali
b.
Mengukur
dan meramal permintaan
Di
asumsikan :
Barang terjual dalam sehari : 150 pcs
Barang terjual dalam setahun : 150 pcs x
30 hr x 12 bln = 54.000 pcs
Harga Sambal/pcs : Rp. 15.000,-
Total pemintaan selama setahun :
54.000 pcs x Rp. 15.000 = Rp.
810.000.000
Peramalan
permintaan di masa depan
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.png)
Sesuai data diatas jumlah mahasiswa pada Universitas
Negeri Malang selalu mengalami peningkatan. Dengan ini membuat produk Sambel
Tahun Mama Saya memiliki peluang besar untuk penjualannya di kota Malang
mengingat target dari produk ini adalah anak kuliahan.
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
c.
Product
life cycle pesaing
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.png)
Pada awal
bulan februari tahun 2012 PT. Kobe untuk pertama kali mengeluarkan produk Boncabe sebuah sambal kering yang merupakan
terobosan pertama sambal berbentuk abon di Indonesia. Di tahun itu PT. Kobe
sangat gencar melakukan promosi melalui berbagai media elektronik maupun event.
Pada tahun 2013 Produk Boncabe berada pada fase Growth, dimana produk ini
melakukan pendistribusian yang lebih luas serta banyaknya inovasi level
kepedasan. Dan pada tahun 2014 sampai saat ini Boncabe berada pada fase
manturity. Terlihat dari banyaknya adanya penambahan pilihan rasa pada produk
ini, pemasangan Iklan di televisi untuk memperkuat produk Boncabe Dimata
masyarakat.
d.
Market
share
e.
Penentuan
segmentasi, target, dan posisi produk
Segmentasi : segmentasi produk sambal tahun mama
saya adalah remaja dan dewasa karena kebanyakan cenderung suka mencoba coba.
Targeting : target penjualan produk ini adalah anak
perantau yang nge kost.
Postioning : harga terjangkau untuk anak kuliah,
cira rasa pedas seperti masakan ibu, cocok di konsumsi dengan banyak makanan,
tahan berbulan bulan pada suhu ruangan.
f.
Sikap
dan perilaku konsumen
Dengan mengidentifikasi perilaku konsumen kita dapat
menyesuaikan produk yang akan kita jual sesuai keaadaan agar produk Sambal
Tahun Mama Saya lebih tepat sasaran. Dalam perilaku konsumen perusahaan memilih
satu kelompok perilaku. Yaitu, perilaku konsumen rasional. Kelompok yang
memiliki pemikiran rasional pasti akan mempertimbangkan sebuah harga, rasa, dan
mutu yang terjamin. Dengan model ini maka perusahaan akan memproduksi barang
dengan harga terjangkau, rasa yang mudah familiar di lidah konsumen, dan
kualitas yang tetap terjamin.
g.
Marketing
mix
Produk : Sambal Tahun Mama Saya
merupakan produk yang unik. Meskipun bukan pioneer sambal kering dalam kemasan
di Indonesia, sambal ini mampu menyuguhkan rasa yang sangat tradisional.
Price : harga produk ini terbilang sangat
terjangkau. Mengingat sasaran konsumen pada produk ini adalah anak kuliah.
Promotion : promosi Sambal Tahun Mama Saya dilakukan
lewat media social Facebook dan juga Instagram. Di Facebook kita akan membuat
giat bergabung dengan pecinta kuliner pedas dan melakukan promosi disana.
Sedangkan promosi di Instagram promosi akan dilakukan dengan cara Meng Endorse
para selebgram yang memiliki banyak pengaruh terhadap followersya.
Place : untuk kegiatan Offline kita akan menaruh
produk ini di gerai gerai pusat oleh oleh di Malang.
2.
ASPEK
TEKNIK DAN TEKNOLOGI
a.
Perencanaan
Produk
Produk
Sambal Tahun Mama Saya hanya memiliki satu varian rasa dan dikemas di toples
kecil berukuran 100 ml. dalam proses pengolahan Sambal Tahun Mama Saya akan
melewati 4 proses. Yaitu :
1.
Proses
pembersihan : pada proses ini Cabai dan Bawang merah akan di kupas dan di buang
tangkainya. Lalu dicuci hingga bersih
2.
Proses
penggilingan : dalam proses penggilingan semua bahan utama akan di giling
setengah halus
3.
Proses
penggorengan : pada proses penggorengan produk ini akan digoreng hingga matang.
Setelah itu di produk yang telah matang akan di masukkan mesin spinner untuk
menghilangkan minyak goreng pada sambal.
4.
Proses
kemas : Proses kemas merupakan proses terakhir. Pada tahap ini sambal tahun
akan di kemas dengan baik kedalam toples.
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
b.
Teknologi
terkait
Proses
Produksi Produk ini menggunaan tenaga manual serta teknologi. Teknologi yang
dibutuhkan adalah mesin spinner minyak, mesin pengiris bawang, mesin
penggorengan,
c.
Kapasitas
produksi
Break
event point :FC : (P - VC)
Diket
: FC = 1.5 juta
Vc = 6000
P = 15000
Jawaban
:
Bep = 1,5 juta (15000 – 6000) = 167
pcs
Jadi,
untuk mencapai break even point maka perusahaan harus menjual 167 toples sambal
tahun mama saya
d.
Perencanaan
letak Usaha
Lokasi pendirian pabrik akan dilakukan di daerah
mulyorejo malang. Lokasi ini dipilih karena letaknya dekat pasar. Selain itu,
daerah ini belum padat penduduk.
e.
Layout
Pabrik
Ruang
kemas dan gudang
|
Ruang
pembersihan
|
Ruang
penggorengan
|
Ruang
penggilingan
|
3.
ASPEK
MANAJEMEN
4.
ASPEK
SUMBER DAYA MANUSIA
a.
Perencanaan
SDM
Perusahaan membutuhkan 4 karyawan
yang terdiri dari 2 clean keeper, 1 karyawan penggorengan, dan 1 karyawan
pemasaran Dalam sehari setiap karyawan memiliki 7 jam kerja yang dimulai dari
jam 09.00 – 16.00 WIB.
b.
Analisis
pekerjaan
Clean keeper : Membersihkan Bahan Pokok
Memasukkan bahan pokok ke alat
penggilin
Mengemas sambal
Penggorengan : menggoreng sambal hingga matang
Melakukan pemerasan minyak
Mengemas sambal
Pemasaran : selalu megupdate produk di social media
Mencari gerai gerai supermarket yang bisa di jadikan
partner untuk menaruh produk
Berhubungan langsung dengan calon endorse
c.
System
kompensasi
Setiap clean keeper dan
penggorengan akan diupah sebesar Rp. 50.000/hari dan akan diberikan setiap hari
senin. Sedangkan untuk karyawan marketing akan gaji sebesar Rp.60.000/hari dan
akan diberikan setiap awal bulan. Untuk karyawan marketing akan diberi
kompensasi jika dapat menjual melebihi target yang telah ditentukan. Konpensasi
akan diberikan bersamaan dengan pemberian gaji.
d.
Keselamatan
dan kesehatan kerja
1.
Setiap
karyawan diberi sepatu anti slip, penutup mata transparan, masker, dan juga
sarung tangan karet.
2.
Setiap
ruangan memiliki alat pemadam kebakaran
5.
ASPEK
KEUANGAN
a.
Dana
yang dibutuhkan
Aset tetap
Mesin
penggiling bawang 20kg : 2,5 juta
Spinner
minyak : 5,3 juta
Wajan
stainless jumbo 2pcs: 3 juta
Kompor
joss 2pcs : 1.230.000
Aset
lainnya : 1.000.000
Total
: 13.030. 000
bahan baku :
minyak
goreng 20kg : 260.000
cabai
50 kg : 1.000.000
bawang
merah 100kg : 1.500.000
bawang
putih 20kg: 400.000
terasi 2 kg : 528.000
toples 500pcs : 750.000
bahan lainnya : 500.000
total : 4.938.000
tenaga kerja
:
upah
: Rp. 50.000 x 30 hr x 3 orang = Rp. 4.500.000
gaji
: Rp. 60.000 x 30hr = 1.800.000
promosi : 30.000.000
b.
Sumber
dana
Perusahaan akan meminjam dana sebesar 60 juta pada
Bank BRI di program KUR Mikro dengan suku bunga 9% pertahun.
c.
Prakiraan
cash flow
Perkiraan pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp.
810.000.000. total biaya pemasok selama setahun sebesar 60 juta,biaya tenaga
kerja selama setahun sebesar 75.600.000, dan biaya promosi setahun sebesar 180
juta. Dengan data diatas kita dapat mengetahui bahwa aliran kas perusahaan ini
sebesar 485.085.000
d.
Penilaian
investasi
6.
ASPEK
LINGKUNGAN HIDUP
Dalam proses produksi produk ini
akan menimbulkan bau cabai yang sedikit menggangu dengan ini perusahaan harus
mendapatkan persetujuan resmi oleh lingkungan tetangga yang berada di depan
pabrik serta di samping kanan kiri.
Selain itu dalam proses pengolahan produk ini juga menghasilkan limbah
organic berupa kulit bawang dan tangkai cabai. Sampah organic ini akan di
jadikan pupuk organic. Untuk menjalin hubungan baik terhadap masyarakat maka
pupuk organic akan di berikan secara gratis terhadap masyarakat sekitar.
7.
ASPEK
EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
a.
Ekonomi
·
Megurangi
pengangguran
·
Menambah
nilai tambah pada sumber daya alam yang kami gunakan
·
Meningkatkan
perekonomian rumah tangga
8.
ASPEK
YURIDIS
RencaEXECUTIVE SUMMARY
Dewasa ini ketertarikan masyarakat
tentang makanan yang bercita rasa pedas mulai meningkat khususnya dikalangan
anak kuliah. Terlihat dari gerai gerai penjual makanan yang menawarkan makanan
pedas tidak pernah sepi dikunjungi anak muda. Selain itu mengonsumsi makanan
pedas di beberapa kalangan masyarakat telah menjadi sebuah keharusan. Hanya
saja sebuah kendala bagi anak muda adalah kurangnya pengetahuan dalam hal
memasak membuat mereka lebih memilih untuk membeli makanan daripada harus repot
membuat sendiri makanan yang di inginkan.
Sambal Tahun Mama Saya merupakan sebuah konsep
produk sambal dalam kemasan yang memiliki tekstur kering, pedas, dan gurih. sambal
ini sangat cocok disantap dengan berbagai makanan seperti nasi, mie, dan bubur.
Selain itu Sambal Tahun Mama Saya juga dijual dengan harga terjangkau. Yaitu
Rp. 15.000/Toples.
Peluang menjual Sambal Tahun Mama
Saya sangatlah besar. Dilihat dari keminatan masyarakat terhadap sambal dan
juga kepraktisan Sambal Tahun Mama Saya yang mudah dibawa kemana mana. Selain
itu, harga yang terjangkau sangatlah cocok bagi anak kuliah yang kebanyakan
adalah perantau yang jauh dari orang tua.
Adapun hal hal yang ditawarkan untuk
membedakan Sambal Tahun Mama Saya dengan Sambal dalam kemasan pada umunya
adalah :
1.
Teksturnya
kering
2.
Tahan
hingga berbulan bulan pada suhu ruang sekalipun telah di buka
3.
Tidak
menggunakan pengawet buatan
4.
Mudah
dibawa kemana-mana
5.
Rasa
Pedas asli cabai
6.
Cocok
disandingkan dengan banyak makanan
Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 14 oktober 2017 hingga 16 oktober 2017.
1.
ASPEK
PASAR DAN PEMASARAN
a.
Bentuk
Pasar
Untuk
memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami
masuki, dalam hal ini ada 1 bentuk pasar, yaitu :
1.
Pasar
Konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan Reseller. karena produk ini
selain dibeli untuk dikonsumsi pribadi juga dibeli untuk dijual kembali
b.
Mengukur
dan meramal permintaan
Di
asumsikan :
Barang terjual dalam sehari : 150 pcs
Barang terjual dalam setahun : 150 pcs x
30 hr x 12 bln = 54.000 pcs
Harga Sambal/pcs : Rp. 15.000,-
Total pemintaan selama setahun :
54.000 pcs x Rp. 15.000 = Rp.
810.000.000
Peramalan
permintaan di masa depan
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.png)
Sesuai data diatas jumlah mahasiswa pada Universitas
Negeri Malang selalu mengalami peningkatan. Dengan ini membuat produk Sambel
Tahun Mama Saya memiliki peluang besar untuk penjualannya di kota Malang
mengingat target dari produk ini adalah anak kuliahan.
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
c.
Product
life cycle pesaing
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.png)
Pada awal
bulan februari tahun 2012 PT. Kobe untuk pertama kali mengeluarkan produk Boncabe sebuah sambal kering yang merupakan
terobosan pertama sambal berbentuk abon di Indonesia. Di tahun itu PT. Kobe
sangat gencar melakukan promosi melalui berbagai media elektronik maupun event.
Pada tahun 2013 Produk Boncabe berada pada fase Growth, dimana produk ini
melakukan pendistribusian yang lebih luas serta banyaknya inovasi level
kepedasan. Dan pada tahun 2014 sampai saat ini Boncabe berada pada fase
manturity. Terlihat dari banyaknya adanya penambahan pilihan rasa pada produk
ini, pemasangan Iklan di televisi untuk memperkuat produk Boncabe Dimata
masyarakat.
d.
Market
share
e.
Penentuan
segmentasi, target, dan posisi produk
Segmentasi : segmentasi produk sambal tahun mama
saya adalah remaja dan dewasa karena kebanyakan cenderung suka mencoba coba.
Targeting : target penjualan produk ini adalah anak
perantau yang nge kost.
Postioning : harga terjangkau untuk anak kuliah,
cira rasa pedas seperti masakan ibu, cocok di konsumsi dengan banyak makanan,
tahan berbulan bulan pada suhu ruangan.
f.
Sikap
dan perilaku konsumen
Dengan mengidentifikasi perilaku konsumen kita dapat
menyesuaikan produk yang akan kita jual sesuai keaadaan agar produk Sambal
Tahun Mama Saya lebih tepat sasaran. Dalam perilaku konsumen perusahaan memilih
satu kelompok perilaku. Yaitu, perilaku konsumen rasional. Kelompok yang
memiliki pemikiran rasional pasti akan mempertimbangkan sebuah harga, rasa, dan
mutu yang terjamin. Dengan model ini maka perusahaan akan memproduksi barang
dengan harga terjangkau, rasa yang mudah familiar di lidah konsumen, dan
kualitas yang tetap terjamin.
g.
Marketing
mix
Produk : Sambal Tahun Mama Saya
merupakan produk yang unik. Meskipun bukan pioneer sambal kering dalam kemasan
di Indonesia, sambal ini mampu menyuguhkan rasa yang sangat tradisional.
Price : harga produk ini terbilang sangat
terjangkau. Mengingat sasaran konsumen pada produk ini adalah anak kuliah.
Promotion : promosi Sambal Tahun Mama Saya dilakukan
lewat media social Facebook dan juga Instagram. Di Facebook kita akan membuat
giat bergabung dengan pecinta kuliner pedas dan melakukan promosi disana.
Sedangkan promosi di Instagram promosi akan dilakukan dengan cara Meng Endorse
para selebgram yang memiliki banyak pengaruh terhadap followersya.
Place : untuk kegiatan Offline kita akan menaruh
produk ini di gerai gerai pusat oleh oleh di Malang.
2.
ASPEK
TEKNIK DAN TEKNOLOGI
a.
Perencanaan
Produk
Produk
Sambal Tahun Mama Saya hanya memiliki satu varian rasa dan dikemas di toples
kecil berukuran 100 ml. dalam proses pengolahan Sambal Tahun Mama Saya akan
melewati 4 proses. Yaitu :
1.
Proses
pembersihan : pada proses ini Cabai dan Bawang merah akan di kupas dan di buang
tangkainya. Lalu dicuci hingga bersih
2.
Proses
penggilingan : dalam proses penggilingan semua bahan utama akan di giling
setengah halus
3.
Proses
penggorengan : pada proses penggorengan produk ini akan digoreng hingga matang.
Setelah itu di produk yang telah matang akan di masukkan mesin spinner untuk
menghilangkan minyak goreng pada sambal.
4.
Proses
kemas : Proses kemas merupakan proses terakhir. Pada tahap ini sambal tahun
akan di kemas dengan baik kedalam toples.
![](file:///C:/Users/angkasa/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.jpg)
b.
Teknologi
terkait
Proses
Produksi Produk ini menggunaan tenaga manual serta teknologi. Teknologi yang
dibutuhkan adalah mesin spinner minyak, mesin pengiris bawang, mesin
penggorengan,
c.
Kapasitas
produksi
Break
event point :FC : (P - VC)
Diket
: FC = 1.5 juta
Vc = 6000
P = 15000
Jawaban
:
Bep = 1,5 juta (15000 – 6000) = 167
pcs
Jadi,
untuk mencapai break even point maka perusahaan harus menjual 167 toples sambal
tahun mama saya
d.
Perencanaan
letak Usaha
Lokasi pendirian pabrik akan dilakukan di daerah
mulyorejo malang. Lokasi ini dipilih karena letaknya dekat pasar. Selain itu,
daerah ini belum padat penduduk.
e.
Layout
Pabrik
Ruang
kemas dan gudang
|
Ruang
pembersihan
|
Ruang
penggorengan
|
Ruang
penggilingan
|
3.
ASPEK
MANAJEMEN
4.
ASPEK
SUMBER DAYA MANUSIA
a.
Perencanaan
SDM
Perusahaan membutuhkan 4 karyawan
yang terdiri dari 2 clean keeper, 1 karyawan penggorengan, dan 1 karyawan
pemasaran Dalam sehari setiap karyawan memiliki 7 jam kerja yang dimulai dari
jam 09.00 – 16.00 WIB.
b.
Analisis
pekerjaan
Clean keeper : Membersihkan Bahan Pokok
Memasukkan bahan pokok ke alat
penggilin
Mengemas sambal
Penggorengan : menggoreng sambal hingga matang
Melakukan pemerasan minyak
Mengemas sambal
Pemasaran : selalu megupdate produk di social media
Mencari gerai gerai supermarket yang bisa di jadikan
partner untuk menaruh produk
Berhubungan langsung dengan calon endorse
c.
System
kompensasi
Setiap clean keeper dan
penggorengan akan diupah sebesar Rp. 50.000/hari dan akan diberikan setiap hari
senin. Sedangkan untuk karyawan marketing akan gaji sebesar Rp.60.000/hari dan
akan diberikan setiap awal bulan. Untuk karyawan marketing akan diberi
kompensasi jika dapat menjual melebihi target yang telah ditentukan. Konpensasi
akan diberikan bersamaan dengan pemberian gaji.
d.
Keselamatan
dan kesehatan kerja
1.
Setiap
karyawan diberi sepatu anti slip, penutup mata transparan, masker, dan juga
sarung tangan karet.
2.
Setiap
ruangan memiliki alat pemadam kebakaran
5.
ASPEK
KEUANGAN
a.
Dana
yang dibutuhkan
Aset tetap
Mesin
penggiling bawang 20kg : 2,5 juta
Spinner
minyak : 5,3 juta
Wajan
stainless jumbo 2pcs: 3 juta
Kompor
joss 2pcs : 1.230.000
Aset
lainnya : 1.000.000
Total
: 13.030. 000
bahan baku :
minyak
goreng 20kg : 260.000
cabai
50 kg : 1.000.000
bawang
merah 100kg : 1.500.000
bawang
putih 20kg: 400.000
terasi 2 kg : 528.000
toples 500pcs : 750.000
bahan lainnya : 500.000
total : 4.938.000
tenaga kerja
:
upah
: Rp. 50.000 x 30 hr x 3 orang = Rp. 4.500.000
gaji
: Rp. 60.000 x 30hr = 1.800.000
promosi : 30.000.000
b.
Sumber
dana
Perusahaan akan meminjam dana sebesar 60 juta pada
Bank BRI di program KUR Mikro dengan suku bunga 9% pertahun.
c.
Prakiraan
cash flow
Perkiraan pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp.
810.000.000. total biaya pemasok selama setahun sebesar 60 juta,biaya tenaga
kerja selama setahun sebesar 75.600.000, dan biaya promosi setahun sebesar 180
juta. Dengan data diatas kita dapat mengetahui bahwa aliran kas perusahaan ini
sebesar 485.085.000
d.
Penilaian
investasi
6.
ASPEK
LINGKUNGAN HIDUP
Dalam proses produksi produk ini
akan menimbulkan bau cabai yang sedikit menggangu dengan ini perusahaan harus
mendapatkan persetujuan resmi oleh lingkungan tetangga yang berada di depan
pabrik serta di samping kanan kiri.
Selain itu dalam proses pengolahan produk ini juga menghasilkan limbah
organic berupa kulit bawang dan tangkai cabai. Sampah organic ini akan di
jadikan pupuk organic. Untuk menjalin hubungan baik terhadap masyarakat maka
pupuk organic akan di berikan secara gratis terhadap masyarakat sekitar.
7.
ASPEK
EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
a.
Ekonomi
·
Megurangi
pengangguran
·
Menambah
nilai tambah pada sumber daya alam yang kami gunakan
·
Meningkatkan
perekonomian rumah tangga
8.
ASPEK
YURIDIS
Rencana bisnis ini merupakan
usaha perorangan atau belum terdaftar pada badan hokum. Bisnis ini meliputi 3
kegiatan pembelian bahan baku, pengolahan, dan penjualan. pabrik akan di
dilaksanakan di desa Mulyorejo dengan alasan jarak pabrik dan sumber daya alam
dekat, serta menghemat pengeluaran biaya. Tahap awal dalam proses pelaksanaan
konsep bisnis ini adalah mencari investor atau pihak yang bersedia meminjamkan
dana.setelah mendapatkan dana, perusahaan akan
membeli semua kebutuhan yang meliputi aset tetap, bahan baku, dan
mencari tenaga kerja yang cocok di setiap proses yang perusahaan butuhkan
berbarengan dengan promosi disetiap media social.. Setelah proses produksi
berjalan, kegiatan pemasaran pun dimulai. Promosi selalu dilakukan dengan cara
mengendorse para pengguna sosmed yang menjadi influence.
na bisnis ini merupakan
usaha perorangan atau belum terdaftar pada badan hokum. Bisnis ini meliputi 3
kegiatan pembelian bahan baku, pengolahan, dan penjualan. pabrik akan di
dilaksanakan di desa Mulyorejo dengan alasan jarak pabrik dan sumber daya alam
dekat, serta menghemat pengeluaran biaya. Tahap awal dalam proses pelaksanaan
konsep bisnis ini adalah mencari investor atau pihak yang bersedia meminjamkan
dana.setelah mendapatkan dana, perusahaan akan
membeli semua kebutuhan yang meliputi aset tetap, bahan baku, dan
mencari tenaga kerja yang cocok di setiap proses yang perusahaan butuhkan
berbarengan dengan promosi disetiap media social.. Setelah proses produksi
berjalan, kegiatan pemasaran pun dimulai. Promosi selalu dilakukan dengan cara
mengendorse para pengguna sosmed yang menjadi influence.
No comments:
Post a Comment