![]() |
Pengarang: Bang Ocir |
Aku membenci
ibuku. karna dia, hidupku menjadi berantakan, selalu dibully, dicaci dan
dikucilkan. Aku siswi dari sebuah sekolah yang mayoritasnya adalah muslim. Aku
tidak tau mengapa ibuku memilih sekolah ini, untuk tempatku menimba ilmu. Kamu
pasti tau kan, bagaimana hidupmu jika berada diposisiku ? yah,itulah yang
selalu terjadi padaku. Setiap aku berangkat sekolah, semua siswi/siswa
menatapku dengan sinis, terkadang mereka meludahiku, terkadang mereka mencaciku
dengan menyakitkan “ hei anak pelacur, semalam udah beberapa om om tiduri kamu?
hahahahah “. SAKIT. tawa mereka menjadi
cambuk dalam batinku.
Mereka selalu
menyiksaku disaat suasana sepi, mereka memasukkan benda benda tumpul kedalam
kelaminku, mereka memaksaku untuk mengONANIkan kelamin mereka, mereka
melecehkanku. entah itu siswa atau siswi ,mereka semua sama biadabnya. Aku
seperti sapi perah yang tak ada harganya didepan mereka. Aku selalu menjadi
bahan bully mereka dikala bel berbunyi. Terkadang didepan umum, dilingkungan sekolah,
siswa siswa berjejer didepanku untuk meremas payudaraku, memegang pahaku dan
lain sebagainya. Mungkin kamu akan berfikir
“ kenapa kamu enggak melapor ke
kepala sekolah kalo kamu dilecehin,dibully, dihina dan dikucilkan? “. Percuma,
jika aku melaporpun aku tetap menjadi bahan olok mereka, dan bahkan guru guru
lainnya pun akan ikut mencemoohku. Mungkin saja mereka ikut meknyiksaku dan
melecehkanku. Dinegeri ini manusia dewasa dan remaja sama sama munafik. Hanya
anak kecil saja yang masih memunyai hati nurani tanpa memandang status orang
yang didekatnya. Kamu pasti akan berfikir lagi “ kenapa kamu enggak melaporkan
semua itu keibumu ? “. Jalankan untuk berbicara,didekatnya saja aku muak dan
jijik. Aku melihatnya seperti TAI yang berceceran dijalanan. Cuih……..
Hah, hari hari
ku sungguh penuh derita. Tiada hari tanpa siksaan. Sejak kecil sampai sekarang
aku tak memunyai teman satu pun. Aku selalu kesepian, hidupku hanya
sekolah, pulang, masuk kamar, tidur,
belajar dan tidur lagi. Terkadang merasa nyeri dikelaminku saat mereka
menyiksaku, terkadang aku menangis sendiri dikamar mandi, terkadang aku melihat
bulan sembari meratapi nasibku. Begitu malangnya aku menjadi anak SEORANG
PELACUR.
Hari ini, saat
aku membuka mata dari mimpi panjangku, umurku menginjak ke 17 tahun. Hari ini,
hari kegagalanku mempertahankan
kesucianku. Aku merasa iri kepada mereka yang bersenang senang dengan umur
mereka yang ke 17 tahun, mereka begitu berbas bercanda gurau dan tentunya di
hari itu mereka masih mampu menjaga kesuciannya. Sedangkan aku ? aku gagal.
Kesucianku sudah terenggut begitu lama, 2
tahun yang lalu.tepat hari ulang tahunku ke 15 tahun, kesucian ku
direnggut oleh om om berhidung belang langganan ibukku. Aku di paksa untuk melayani
nafsu biadapnya. Waktu itu ibuku sedang pergi sejenak membeli K*nd*m di dekat
komplek rumahku, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Haaaaaaaaaaaaah, persetan
dengan masa lalu. Lebih baik aku segera bangun dari istana tidurku, dan
menyegerakan mandi. Oh ya kebiasanku kalo mandi suka lama, aku suka meratapi
kecantikkannku. Mungkin cuman hal ini saja yang mampu membuatku bersyukur pada
tuhan yang maha esa.
Waktu sudah
menunjukan setangah enam, matahari sudah sedikit mengintipku diujung sana.
Setelah aku mandi dan ganti baju, Aku
bergegas untuk berangkat sekolah.
Sesampai didepan pintu aku menemukan ampop yang bertuliskan “ dari
mamamu tersayang untuk anak mama “. Aku yang melihat itu merasa acuh tak
acuh,merasa bodo amat, dan merasa geli
plus jijik. ngapain juga sok sokan ngasih surat beramplop. Ditulisi kayak gitu
lagi. Mending aku melanjutkan langkahku menghadapi siksaan yang berikutnya.
Bissmillah semoga aku kuat hari ini.
Kring kring
kring, bunyi bel sepeda pancal seseorang berbunyi saat aku sampai agak dekat
sekolahku. Aku seperti mengenal suara belnya. Benar saja, seseorang yang
mengebelku itu sangat aku kenali. Dia Nathan. Cowo yang paling aku sukai sejak
aku menginjak kelas 1 sma. Dia kakak seniorku yang kini duduk dikelas 3 SMA.
Tiba tiba dia menyapaku “ hai….kamu mikha kan ? anak kelas 2 IPA B “
Aku terkejut.
Dia menyapaku. Aku diam sejenak . sampai ada panggilan panggilan yang
menyadarkanku “ hei hei……( menggeleng gelengkan telapak tanganya didepan
wajahku ) hei…..kamu mikha kan ?” . aku
seketika menjawab
“ ekhhhh…..iya
kak “ kaget ku
“ ini ada
titipan amplop dari seseorang untukmu “ Tegas dia,sembari memberikan amplopnya
kepadaku dan lalu pergi meninggalkanku.
Ku lihatin
amplop itu, amplop yang katanya pemberian seseorang untukku. Amplop itu tidak
ada tulisan apapun. Aku gugup untuk membukanya. Hatiku berkata “ jangan jangan,
dia ngasih aku surat cinta lagi…..aaaaaahhhhhhhh, ye ye ye ye” senang ku dalam
hati. Aku mencoba untuk membukanya.kuhitung dari 1, 2 ,3 dan ? okh tidak, saat
aku mengangkat isinya, amplop itu terkena cahaya matahari. Kasat mata,aku
melihat sebuat tulisan diamplop itu. Tulisan itu “ dari mamamu tersayang untuk
anak mama “ . akh TAIIIIIIIIIIK, kusobek surat itu, ku
injak injak. Ku ludahi sebelum aku masuk
kesekolah. Hatiku penuh emosi kala itu, aku berjalan menyisiri halaman sekolah,
melewati kelas kekelas sambil bilang “ kalo ada siswa atau siswi yang
membullyku hari ini awas saja. Akan kubunuh mereka “ . kutatap kelas yang satu
kekelas yang lainnya. Kulewati kelas yang satu ke kelas yang lainnya, kelas itu
sepi. Aneh, aku merasa ada yang berbeda hari ini dari hari sebelumnya. Mereka
tidak menantikan kedatanganku sama sekali. Hari ini bukan hari minggu atau
tanggal merah tapi keadaan waktu itu kelas dalam keadaan kosong. Ada apa ini,
hah janggal.
Sesampainya aku
dikelas. Aku duduk ditempat biasanya aku duduk. Dimeja itu sudah ada amplop
lagi. Dan saat itu amplopnya bersih tanpa tinta apapun dan kosong. Ku buang
saja amplop itu ketong sampah. Mungkin amplop itu dari anak usil yang biasa
menyiksaku. Berjam jam aku duduk dikelas, guru pengajar pun tak kunjung datang.
“ hei…..ada apa ini, kok aneh banget sih….masak sekolah libur, tapi kok kalo
libur kelas dibuka ? aneh “ gumamku dalam hati. Kutunggu sejam lagi tak ada
siswa atau pun guru yang datang, dalam kejenuhan ini. Aku pun keluar ruangan.
Kucoba telurusi halaman kelas lagi. Kulihat lihat madding dan ? aku melihat sesuatu. Disana ada tulisan yang
pernah aku lihat ketika aku masih kecil. Tulisan itu seperti ?
Teruntuk mamaku,
Hai
mama, aku sayang banget sama mama. Mama ngajarin mikha banyak hal. Ngajarin
mikha berhitung, ngajarin mikha membaca.mama juga mau temenin mikha main kuda
kudaan, suster susteran, bongkar pasang dan bacain cerita buat mikha. Kata ibu
guru, mikha harus jadi orang yang baik. Tapi
Mikha bingung ma.orang yang baik itu seperti apa ? mungkin kayak mama ya
ma ?…. Soalnya mama itu sering senyum.
Pokoknya kalo mikha udah besar, mikha mau kayak mama. Sering
senyum…hehehehehehe
I
LOVE YOU MAMA
|
Air mataku
bercucuran. Aku tak kuasa menahan air mata ini. Ku berlari kekelasku untuk
menangis dimeja tempatku biasanya duduk, tak sengaja ku tengok tong sampah
tempatku membuang amplop yang kosong tadi. Amplop itu hilang. Perasaan ku mulai
kacau dan sedih. Hatiku berkata, ini mungkin ada hubungannya dengan amplop
sebelumnya. Ku berlari kedepan pintu gerbang sekolahku, mencari amplop yang
kusobek sobek tadi, dan amplop itu juga hilang. Ku berlari kerumahku, sesampai
didepan pintu, amplop yang kubiarkan
tadi juga hilang. Kupanggil panggil mama didalam rumah, tapi tak ada jawaban.
Kumasuki kamar mama, kamarnya juga kosong. Tapi aku menemukan tulisan di tempat
tidur mama, tulisan itu ? “ MAMA BUKANLAH PELACUR “. Tulisan itu menambah
kebingunganku tentang hari ini. “ kalau mama bukan pelacur, lantas kenapa mama
melayani om om hidung belang “ gumam hatiku. Aku tutup pintu kamar mama dan aku
masuk kekamarku lagi. Ditempat tidurku, aku menemukan sebuah buku harian yang
didalamnya hanya ada satu tulisan. Tulisan itu ?
“ ada yang
benci dirinya, ada yang butuh dirinya, ada yang berlutut mencintainya,ada pula
yang kejam menyiksa dirinya.ini hidup wanita sikupu kupu malam. Bekerja sekuat
jiwa raga. Bibir senyum , kata halus merayu memanja. Kepada setiap meraka yang
datang. Dosa kah yang ia kerjakan, sucikah mereka yang datang. Kadang dia
tersenyum dalam tangis, kadang dia menangis didalam senyuman. Oh apa yang
terjadi , terjadilah. Yang dia tahu tuhan penyanyang umatnya. Oh apa yang
terjadi, terjadilah. Yang dia tahu hanya menyambung nyawa “ - Peterpan
Serontak, air
mataku yang sudah hilang tadi, bercucuran kembali. Aku menjadi tau betapa
beratnya mama menjadi seorang pelacur. Air mata ini tak mampu ku tahan. Aku
ingin bertemu mama dan meminta maaf. Aku keluar kamar,ku kelilingi rumah sekali
lagi, mama tetap tidak ada. Kocoba keluar rumah, kutanya tanya tetangga komplek
tentang keberadaan mamaku, namun tidak ada yang tau, keteruskan perjalananku
sampai rumah temen akrab mama, bu sumi namanya. Kuketuk pintu rumahnya tak ada
sautan suara pun. Kutengok kursi biasa
bu sumi menunggu pelanggan dibelakang rumahnya. Aku melihat amplop yang mirip amplop yang ada didepan
pintu rumahku tadi pagi. Ku lihat lebih detail. Yah benar, tidak salah lagi,
diamplop ini ada tulisan “ dari mama tersayang untuk anak mama “. Aku tak mau acuh
lagi, aku tak mau bodo amat lagi. Kubuka amplop itu dan mulai kubaca.
“ hai
mikha……pasti tadi pagi, kamu gak mau baca surat mama yah, mama sudah tau itu
mangkanya mama taruh surat ini dirumah bu sumi. Oh ya karna diusiamu yang
ketujuh belas ini, kamu harus tau nak tentang sesuatu hal yang mama rahasiain.
Tentang keberadaan papa. mama pernah bilang ke mikha, kalau papa seorang
pelaut. Jadi dia gak pulang pulang dalam kurun waktu yang lama dan papa gak
bisa mengasih nafkah kekita.itu boong nak, papamu adalah seorang yang
berengsek. Dia meninggalkan mama karna kamu, dia lebih memilih wanita lain dari
pada mama. Tapi mama gak apa apa untuk itu….selama mama bisa melihat senyum
manis kamu, mama tetap bahagia.semua demi kamu. Pelita hati mama “
Karna aku? jadi aku penyebab mama dan papa berpisah,
tapi salah ku apa ? bukankah waktu itu aku
masih kecil. gumamku dalam tangis. Amplop ini terasa misterius, aku
yakin teka teki tentang penyebab mama dan papa berpisah ada diamplop yang aku
sobek tadi, entah kenapa aku pun
berinisatip untuk pergi kerumah Nathan. Aku berlari secepat mungkin untuk
menemukan suatu jawaban. Sesampai disan, kuketuk pintu rumahnya.
“
tok….tok….tok…..assalamualaikum “
“ waalaikum
salam “ suara ibu Nathan sembari membuka pintu.
“ nathannya ada
bu ? “ tanya ku padanya
“ mikha ya ? “
tanya balik ibu Nathan
“ iya bu, kok
ibu tau “ tanya balik ku padanya
“ oh ya nak
mikha, sebelum nathan pergi, tadi Nathan pesen kalo ada anak cewe yang namanya mikha mencari Nathan , ibu
disuruh ngasih amplop yang udah ia sambung lagi tadi. Katanya “ jangan kamu
lihat siapa pengirimnya, tapi lihatlah betapa dia ingin engkau membacanya “.
Ini nak amplopnya “ suara halus ibu Nathan mengingatkanku akan indahnya saat
aku bersama mama dulu.
“ iya bu makasih
ya bu “ jawab aku padanya.
Ku buka amplop
itu namun isinya kosong. Kutanya lagi ibunya Nathan “ ada pesen lagi buk dari
Nathan, soalnya isi amplopnya kosong “ tanya kupadanya.
“ oh ya lupa
nak, tadi pesennya nathan itu kalo mikha
udah membuka amplopnya dan tau isinya kosong itu tandanya kekosongan hati
seorang ibu saat anaknya membencinya, dan kalo mikha menanyakan “ ada pesen lagi buk daari Nathan
“ ibu jawab aja “ suruh menemuiku di sungai “ . begitu nak pesen Nathan “ jawab
ibu nathan
“ jadi begitu ya
buk, yaudah saya kesungai ya buk…..assalamualaikum “ tanda salamku padanya
“ waalaikum
salam, hati hati ya nak” tanda salam dan doa darinya
Ku berlari lagi,
sekuat tenaga kuterus berlari, aku tetap penasaran tentang keanehan ini. Rasa
lelah, rasa menyesal, rasa bingung teraduk menjadi satu dalam benakku.
“kak Nathan “ teriaku sampai disungai
“ oh kamu mikh,
kamu sudah tau pesen ku dari ibu kan ? “ tanya Nathan
“ sudah kak,
mangkanya aku kesini “ jawabku sembari menatap matanya penuh harap
“ kalo sudah,
coba kamu lihat sungai itu ? kamu hayati
dengan dalam dalam” pinta Nathan.
“ sungai itu ? “
pikirku
“yah sungai itu,
saat kamu menghayatinya, kamu akan tau sungai juga berarus walaupun secara
kasat mata sungai itu diam. “ jelasnya
“ maksud kak Nathan ? “ kebingunganku menambah suasana hari begitu
aneh
“ tidak ada
seorang ibu, yang hanya diam saat anaknya sedang dirundu masalah, meski apa
yang dia lakukan tak tampak kasat mata ” imbuhnya
“ maksud kak
Nathan ? “ bingungku
“ lebih jelasnya
kamu baca ini,maaf aku sudah membacanya lebih dulu “ jelasnya semabri memberiku
kertas yang lecek, bertembel tembel solasi seperti kertas yang kusobek tadi
pagi.
Ku ambil kertas itu lalu kubaca ?
“ hai
mikha…..pasti tadi pagi saat kamu sampai kesekolahmu, kamu dikasih amplop oleh
seseorang yang kamu sukai sejak kelas satu. Namanya Nathan bukan.hehehe pasti
kamu bertanya kok mama bisa tau?. mama
gak sengaja baca buku diary mu nak. mama tau masalahmu disekolahmu,masalahmu
dengan om om hidung belang yang menjadi pelanggan mama itu. Mama sudah
…………..akh sudahlah, abaikan.mama gak mau membahas laki laki yang melukai anak
kesayangan mama. Oh ya kamu pasti bertanya tanya, tentang kenapa mama dan papa
bisa berpisah Benar kan ? baik mama akan cerita, sebenernya…..kamu bukan anak mama, mama mengadopsimu sejak kamu
masih bayi. Namun papamu tak setuju kalo mama mengadopsimu nak..sejak saat itu
mama dan papa sering bertengkar, dan sejak saat itu papa mulai jarang pulang.
Hingga datang waktu itu, papamu ketahuan selingkuh. Dia meninggalkan mama. Tapi
mama tidak terlalu bersedih,karna melihat senyum mungilmu itu, membuat mama
semakin tegar. Mama memulai hidup mama menjadi seorang pelacur. Demi menyambung
hidup dan membesarkanmu nak. Mama memang salah memilih pekerjaan itu, namun
mama harus bagaimana, mama hanya lulusan SD dan itu pun tidak lulus.mama hanya
mampu melakukan ini. Maafkan mama nak? “
Mama, benarkah
ini ma….. mengapa mama tidak bilang dari dulu ?
tandasku dalam hati sembari menangis. “ puuuuuuuuuk “ nathan menyentuh pundakku.
“ kamu beruntung
ya mikh,memunyai ibu yang sekuat dia ? “ ujarnya.
Ku lihat wajah
Nathan, tiba tiba Dia memeluku, baru
kali ini aku dipeluk oleh seorang pria.
Begitu teduh hatiku saat dipeluknya,sedih ini terasa berkurang. Tak lama
setelah itu, dia melepasku dari peluknya,
“ oh ya mikh,
ini isi amplop yang ada dimejamu, maaf lagi aku sudah membacanya. Karna aku tau
kamu akan membuang ini ketong sampah “ ujar Nathan.
“ kok nanthan
tau isi pikiran ku “ bingungku
berkecikambuk dalam hati
#FlashBack
Setelah
Nathan memberikan suratnya,dia berhenti sejenak untuk memastikan kalo mikha
membacanya, dan ternyata ?
“akh TAIIIIIIIIIIK,” mikha menyobeknya dan
menginjak surat itu
“benar
kata mamanya mikha, pasti suratnyagak dibaca, kalo begitu surat yang satu ini
amplopnya saja yang kutaruh dimeja mikha biasa duduk “ Nathan pun berkekas masuk keruang kelas mikha.
#KembaliMuveOn
Kubaca
lagi surat itu betapa tertegunnya aku.
“
hai mikha…….pasti sekarang kamu udah dikelas ya, udah baca surat masa kecilmu
belum. Hehehehe itu mama yang nyuruh bpk. Kepala sekolah untuk nempel itu, kamu
pasti bertanya tanya….kok surat masa kecilmu bisa ditempel dimading, bpk.
Kepala sekolah lagi yang nempel…..baiklah mama jawab rasa penasaranmu itu,
sebenernya…..yayasan sekolahmu itu, 75 % sahamnya udah milik mama, waktu itu semua wali murid
dipanggil kesekolah tanpa sepengetahuan kalian, karna sekolah ini sudah hampir
bangkrut karna suatu hal. Karna mama tidak ingin anak mama pindah pindah
sekolah, mama mencoba membelinya. Mama ngutang kerentenir nak. 700 juta,
mustahil buat mama untuk ngembaliin uang
itu sebesar 900 juta, tapi hati mama ngotot untuk membeli sekolahmu. Yaudah
dengan tekad dan kepercayaan mama,mama ambil uang itu. Dan itu sudah lunas
minggu yang lalu. Kamu pasti mikir kan ? mama cuman seorang pelacur,yang
gajinya tak menentu setiap harinya. Tapi mengapa bisa melunasi utang itu ?.....
kamu ingat gak nak minggu kemarin mama keluar kota, yah….waktu itu mama
melayani 50 – 80 bule dalam sehari, dalam satu minggu mama sudah bisa menghasilkan
1 Milliar. Mustahil bukan, tapi badan mama ,organ intim mama sakit nak. Tapi
demi masa depan anak, mama tetap ingin
berusaha. Setidaknya inilah pengorbanan mama “
“
hebat bukan mamamu mikh, bersyukurlah…..walaupun mamamu hina dipekerjaannya
tapi hatinya setulus bidadari “ -
tegas Nathan setelah aku membacanya.
“
mama…….lalu mama dimana kak ? “ - tanya ku padanya sembari merengek rengek
“
kamu mau tau mamamu dimana ? ayo ikut aku.” –ajak Nathan kepadaku
Kuikuti
Nathan berjalan, dia membawaku kesebuah kantor yang begitu asing bagiku. Aku
tak pernah kesini, bahkan orang pun enggan untuk datang kesini. Yah ini adalah
kantor polisi. Aku bingung mengapa Nathan membawaku kesini. Diajaknya aku
masuk. Tiba tiba seorang tinggi, gemuk, bersenjata menyapaku “ kamu mikha kan
“. Siapa orang ini tiba tiba menyapaku, kuawasi gerak geriknya. Dia masuk
kedalam lorong yang gelap dan tiba tiba ? aku melihat seserorang wanita yang
aku cari dari tadi pagi. Dia adalah mamaku, tapi mengapa tanganya diborgol.
Salah apakah mamaku ?.... ku dekati mamaku,kucium telapak kakinya……mama ku
tersenyum. Ku beranikan diri untuk bertanya
“
mama kok ada disini, tangannya kok diborgol ma ?” – tanyaku sembari
menangis
“ mamamu sudah membunuh seseorang yang telah
memperkosamu nak ?” - jawab
seoraang polisi yang gemuk tadi
Kulihati
wajah mama yang seketika berubah dari sebuah senyuman menjadi berlinang
airmata.aku yang mendengar itu langsung tersungkur didepan mama “jadi mama…….jadi mama……mengapa mama
lakuin ini ma, mama tidak perlu membunuh laki laki jalang itu untuk mengobati
penderitaan ku, aku hanya butuh kasih sayang mama, tidak lebih “
“
maafin mama nak, mama tidak ikhlas jika anak mama diperlakukan seperti PELACUR
oleh pelanggan mama. Bagi mama, kamu adalah segalanya. Kamu adalah pelita mama
“- jawab mama.
“
mama…………” – sebutku saat menangis
“
puuuuk “ Nathan menepuk
pundakku, dan mnengarahkan bibirnya ketelingaku “jangan menangis mikha,
jika kamu menangis justru akan membuat mamamu semakin lemah. Berdirilah dan
usap air mata mamamu,karna bagi seorang anak,air mata ibu adalah sumber
kehidupan disurga “
Mendengar
itu, aku pun berdiri. Kuusap air mata mamaku, ku peluk dia, kucium dia, dan ku
kecup dia , sampai waktu jam jenguk
habis. Tangan ini terasa berat untuk melepasnya. Namun apa daya, kehendak ini
hanyalah sebuah angan untuk sang mama. Mama pun masuk kembali kelorong itu. Aku
dan Nathan pun keluar kantor polisi dan menuju kekomplek rumah kita….nathan
mengantarku kerumahku….sesampai didepan rumah. Aku kaget……,semua guru, semua
siswa/siswi menyambutku. Ini ada apa lagi , apakah mereka ingin bersenang
senang dalam penderitaanku? gumam hatiku yang sedang bersedih. Aku pun cuek
melihat hal itu, namun tiba tiba. Mereka
yang menyiksaku dulu, mendekatiku dan berkata “ maafkan kami mikh, sudah
membuatmu menderita. Kami sadar apa yang kami lakuin adalah sebuah kesalahan,
sebuah kover yang jelek belum tentu isinya ikutan jelek. Itulah yang ada dalam
diri mamamu. Kami hampir saja dipenjarakan dan dido disekolah. Namun mamamu
tidak setuju, katanya “ kalau putriku ada diposisiku mungkin dia akan ngelakuin
hal yang sama. Kalian masih memunyai waktu yang panjang untuk meraih masa
depan. Silakan gapai masa depan kalian, dan ingat…..kalian akan dihukum oleh
rasa bersalah kalian, karna bagiku itu sudah cukup untuk membuat kalian
menyesal “. Mendengar hal itu, begitu kagumnya aku dengan mamaku. Aku
pun memaafkan mereka.
Hari
hariku pun sekarang lebih berwarna. Memunyai banyak teman dan tentunya, ehm
ehm…..nathan…..sekarang menjadi pacarku, dia menerima ku apa adanya. Dia sangat
memanjakanku,mencintaiku dan menyanyangiku. Dia tak akan membiarkan senyumku
ini hilang seketika dalam mimpiku, semua urusan rumahku dan lain lain diurus
oleh ibu sumi,sahabat karib mama yang seorang pelacur pula, namun seperti kata
mereka “ sebuah cover yang jelek,belum tentu isinya jelek “ hari ini, esok dan seterusnya aku percaya
itu. Hari hariku kulewati begitu cepat,aku sudah menikah dengan Nathan…..10
tahun berlalu, hari ini disaat umur ku ke 27 tahun, hari dimana aku kehilangan kesucianku, adalah
hari kebebasan mama. Kutunggu didepan pintu kebebesan dengan suamikudan anak anakku yang masih belia. Kulihat disudut
pintu itu, rambut agak putih, dan kulit sudah mulaai keriput keluar dari pintu
itu. Itu mama. Aku berlari kearah mama,
dan bersujud ditelapak kaki ibuku. Dari kejauhan anakku yang perempuan bertanya
pada papanya “ papa orang tua itu siapa ? “
“ orang tua itu, nenekmu, ibumu sangat ingin menjadi
seperti dirinya. Dan tentunya dia bukan seorang pelacur, UUUUPS “
keceplosan suamiku
“Pelacur itu apa pa ? “tanya lucu anakku
“pelacur itu sailor moon “ jawab suamiku
“ kalau begitu aku gak mau kalah sama mama, aku mau
jadi seperti nenek “ –ujar anakku yang tidak mau kalah
“
hahahahaha…….cha cha kenapa ingin jadi seperti nenek” -tanya suamiku
“
karna nenek itu sailer moon, sailormoon itu orang baik pa ….. aku mau jadi
orang baik juga” jawaban lugu putriku yang mungil
“ ma…..denger nih ma…..anakmu….hahahahahahahahaha “
jreeeeeeeeeng
Pesan gue “ sebuah cover
yang jelek, belum tentu isinya juga jelek “
No comments:
Post a Comment