Saturday 12 May 2018

" Study Kelayakan Bisnis " Sambal Tahu Mama


EXECUTIVE SUMMARY
            Dewasa ini ketertarikan masyarakat tentang makanan yang bercita rasa pedas mulai meningkat khususnya dikalangan anak kuliah. Terlihat dari gerai gerai penjual makanan yang menawarkan makanan pedas tidak pernah sepi dikunjungi anak muda. Selain itu mengonsumsi makanan pedas di beberapa kalangan masyarakat telah menjadi sebuah keharusan. Hanya saja sebuah kendala bagi anak muda adalah kurangnya pengetahuan dalam hal memasak membuat mereka lebih memilih untuk membeli makanan daripada harus repot membuat sendiri makanan yang di inginkan.
             Sambal Tahun Mama Saya merupakan sebuah konsep produk sambal dalam kemasan yang memiliki tekstur kering, pedas, dan gurih. sambal ini sangat cocok disantap dengan berbagai makanan seperti nasi, mie, dan bubur. Selain itu Sambal Tahun Mama Saya juga dijual dengan harga terjangkau. Yaitu Rp. 15.000/Toples.
            Peluang menjual Sambal Tahun Mama Saya sangatlah besar. Dilihat dari keminatan masyarakat terhadap sambal dan juga kepraktisan Sambal Tahun Mama Saya yang mudah dibawa kemana mana. Selain itu, harga yang terjangkau sangatlah cocok bagi anak kuliah yang kebanyakan adalah perantau yang jauh dari orang tua.
            Adapun hal hal yang ditawarkan untuk membedakan Sambal Tahun Mama Saya dengan Sambal dalam kemasan pada umunya adalah :
1.      Teksturnya kering
2.      Tahan hingga berbulan bulan pada suhu ruang sekalipun telah di buka
3.      Tidak menggunakan pengawet buatan
4.      Mudah dibawa kemana-mana
5.      Rasa Pedas asli cabai
6.      Cocok disandingkan dengan banyak makanan
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 oktober 2017 hingga 16 oktober 2017.





1.      ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
a.       Bentuk Pasar
Untuk memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami masuki, dalam hal ini ada 1 bentuk pasar, yaitu :
1.      Pasar Konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan Reseller. karena produk ini selain dibeli untuk dikonsumsi pribadi juga dibeli untuk dijual kembali

b.      Mengukur dan meramal permintaan
Di asumsikan :
      Barang terjual dalam sehari : 150 pcs
      Barang terjual dalam setahun : 150 pcs x 30 hr x 12 bln = 54.000 pcs
      Harga Sambal/pcs : Rp. 15.000,-
      Total pemintaan selama setahun :
                  54.000 pcs x Rp. 15.000 = Rp. 810.000.000
     
Peramalan permintaan di masa depan












Sesuai data diatas jumlah mahasiswa pada Universitas Negeri Malang selalu mengalami peningkatan. Dengan ini membuat produk Sambel Tahun Mama Saya memiliki peluang besar untuk penjualannya di kota Malang mengingat target dari produk ini adalah anak kuliahan.
 

c.       Product life cycle pesaing

 












Pada awal bulan februari tahun 2012 PT. Kobe untuk pertama kali mengeluarkan produk  Boncabe sebuah sambal kering yang merupakan terobosan pertama sambal berbentuk abon di Indonesia. Di tahun itu PT. Kobe sangat gencar melakukan promosi melalui berbagai media elektronik maupun event. Pada tahun 2013 Produk Boncabe berada pada fase Growth, dimana produk ini melakukan pendistribusian yang lebih luas serta banyaknya inovasi level kepedasan. Dan pada tahun 2014 sampai saat ini Boncabe berada pada fase manturity. Terlihat dari banyaknya adanya penambahan pilihan rasa pada produk ini, pemasangan Iklan di televisi untuk memperkuat produk Boncabe Dimata masyarakat.
d.      Market share
e.       Penentuan segmentasi, target, dan posisi produk
Segmentasi : segmentasi produk sambal tahun mama saya adalah remaja dan dewasa karena kebanyakan cenderung suka mencoba coba.
Targeting : target penjualan produk ini adalah anak perantau yang nge kost.
Postioning : harga terjangkau untuk anak kuliah, cira rasa pedas seperti masakan ibu, cocok di konsumsi dengan banyak makanan, tahan berbulan bulan pada suhu ruangan.
f.       Sikap dan perilaku konsumen
Dengan mengidentifikasi perilaku konsumen kita dapat menyesuaikan produk yang akan kita jual sesuai keaadaan agar produk Sambal Tahun Mama Saya lebih tepat sasaran. Dalam perilaku konsumen perusahaan memilih satu kelompok perilaku. Yaitu, perilaku konsumen rasional. Kelompok yang memiliki pemikiran rasional pasti akan mempertimbangkan sebuah harga, rasa, dan mutu yang terjamin. Dengan model ini maka perusahaan akan memproduksi barang dengan harga terjangkau, rasa yang mudah familiar di lidah konsumen, dan kualitas yang tetap terjamin.

g.       Marketing mix
Produk : Sambal Tahun Mama Saya merupakan produk yang unik. Meskipun bukan pioneer sambal kering dalam kemasan di Indonesia, sambal ini mampu menyuguhkan rasa yang sangat tradisional.
Price : harga produk ini terbilang sangat terjangkau. Mengingat sasaran konsumen pada produk ini adalah anak kuliah.
Promotion : promosi Sambal Tahun Mama Saya dilakukan lewat media social Facebook dan juga Instagram. Di Facebook kita akan membuat giat bergabung dengan pecinta kuliner pedas dan melakukan promosi disana. Sedangkan promosi di Instagram promosi akan dilakukan dengan cara Meng Endorse para selebgram yang memiliki banyak pengaruh terhadap followersya.
Place : untuk kegiatan Offline kita akan menaruh produk ini di gerai gerai pusat oleh oleh di Malang.

2.      ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
a.       Perencanaan Produk
Produk Sambal Tahun Mama Saya hanya memiliki satu varian rasa dan dikemas di toples kecil berukuran 100 ml. dalam proses pengolahan Sambal Tahun Mama Saya akan melewati 4 proses. Yaitu :
1.      Proses pembersihan : pada proses ini Cabai dan Bawang merah akan di kupas dan di buang tangkainya. Lalu dicuci hingga bersih
2.      Proses penggilingan : dalam proses penggilingan semua bahan utama akan di giling setengah halus
3.      Proses penggorengan : pada proses penggorengan produk ini akan digoreng hingga matang. Setelah itu di produk yang telah matang akan di masukkan mesin spinner untuk menghilangkan minyak goreng pada sambal.
4.      Proses kemas : Proses kemas merupakan proses terakhir. Pada tahap ini sambal tahun akan di kemas dengan baik kedalam toples.






b.      Teknologi terkait
Proses Produksi Produk ini menggunaan tenaga manual serta teknologi. Teknologi yang dibutuhkan adalah mesin spinner minyak, mesin pengiris bawang, mesin penggorengan,
c.       Kapasitas produksi
Break event point :FC : (P - VC)
Diket : FC = 1.5 juta
            Vc = 6000
            P = 15000
Jawaban :
            Bep = 1,5 juta (15000 – 6000) = 167 pcs
Jadi, untuk mencapai break even point maka perusahaan harus menjual 167 toples sambal tahun mama saya
           
d.      Perencanaan letak Usaha
Lokasi pendirian pabrik akan dilakukan di daerah mulyorejo malang. Lokasi ini dipilih karena letaknya dekat pasar. Selain itu, daerah ini belum padat penduduk.

e.       Layout Pabrik
Ruang kemas dan gudang
Ruang pembersihan
Ruang penggorengan
Ruang penggilingan
3.      ASPEK MANAJEMEN
4.      ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
a.       Perencanaan SDM
Perusahaan membutuhkan 4 karyawan yang terdiri dari 2 clean keeper, 1 karyawan penggorengan, dan 1 karyawan pemasaran Dalam sehari setiap karyawan memiliki 7 jam kerja yang dimulai dari jam 09.00 – 16.00 WIB.

b.      Analisis pekerjaan
Clean keeper : Membersihkan Bahan Pokok
                       Memasukkan bahan pokok ke alat penggilin
                       Mengemas sambal
Penggorengan : menggoreng sambal hingga matang
                         Melakukan pemerasan minyak
                         Mengemas sambal
Pemasaran : selalu megupdate produk di social media
Mencari gerai gerai supermarket yang bisa di jadikan partner untuk menaruh produk
                   Berhubungan langsung dengan calon endorse

c.       System kompensasi
Setiap clean keeper dan penggorengan akan diupah sebesar Rp. 50.000/hari dan akan diberikan setiap hari senin. Sedangkan untuk karyawan marketing akan gaji sebesar Rp.60.000/hari dan akan diberikan setiap awal bulan. Untuk karyawan marketing akan diberi kompensasi jika dapat menjual melebihi target yang telah ditentukan. Konpensasi akan diberikan bersamaan dengan pemberian gaji.

d.      Keselamatan dan kesehatan kerja
1.      Setiap karyawan diberi sepatu anti slip, penutup mata transparan, masker, dan juga sarung tangan karet.
2.      Setiap ruangan memiliki alat pemadam kebakaran

5.      ASPEK KEUANGAN
a.       Dana yang dibutuhkan
Aset tetap
               Mesin penggiling bawang 20kg : 2,5 juta
               Spinner minyak : 5,3 juta
               Wajan stainless jumbo 2pcs: 3 juta
               Kompor joss 2pcs : 1.230.000
               Aset lainnya : 1.000.000
               Total :              13.030. 000

   bahan baku :
               minyak goreng 20kg :  260.000
               cabai 50 kg :                1.000.000
               bawang merah 100kg :             1.500.000
               bawang putih 20kg:     400.000
terasi 2 kg :                  528.000
toples 500pcs :                         750.000
bahan lainnya :                        500.000
total :                           4.938.000
                                    tenaga kerja :
                                                upah : Rp. 50.000 x 30 hr x 3 orang = Rp. 4.500.000
                                                gaji : Rp. 60.000 x 30hr = 1.800.000
                                    promosi : 30.000.000
b.      Sumber dana
Perusahaan akan meminjam dana sebesar 60 juta pada Bank BRI di program KUR Mikro dengan suku bunga 9% pertahun.
c.       Prakiraan cash flow
Perkiraan pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp. 810.000.000. total biaya pemasok selama setahun sebesar 60 juta,biaya tenaga kerja selama setahun sebesar 75.600.000, dan biaya promosi setahun sebesar 180 juta. Dengan data diatas kita dapat mengetahui bahwa aliran kas perusahaan ini sebesar 485.085.000
d.      Penilaian investasi

6.      ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Dalam proses produksi produk ini akan menimbulkan bau cabai yang sedikit menggangu dengan ini perusahaan harus mendapatkan persetujuan resmi oleh lingkungan tetangga yang berada di depan pabrik serta di samping kanan kiri.  Selain itu dalam proses pengolahan produk ini juga menghasilkan limbah organic berupa kulit bawang dan tangkai cabai. Sampah organic ini akan di jadikan pupuk organic. Untuk menjalin hubungan baik terhadap masyarakat maka pupuk organic akan di berikan secara gratis terhadap masyarakat sekitar.

7.      ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
a.       Ekonomi
·         Megurangi pengangguran
·         Menambah nilai tambah pada sumber daya alam yang kami gunakan
·         Meningkatkan perekonomian rumah tangga
8.      ASPEK YURIDIS
RencaEXECUTIVE SUMMARY

            Dewasa ini ketertarikan masyarakat tentang makanan yang bercita rasa pedas mulai meningkat khususnya dikalangan anak kuliah. Terlihat dari gerai gerai penjual makanan yang menawarkan makanan pedas tidak pernah sepi dikunjungi anak muda. Selain itu mengonsumsi makanan pedas di beberapa kalangan masyarakat telah menjadi sebuah keharusan. Hanya saja sebuah kendala bagi anak muda adalah kurangnya pengetahuan dalam hal memasak membuat mereka lebih memilih untuk membeli makanan daripada harus repot membuat sendiri makanan yang di inginkan.
             Sambal Tahun Mama Saya merupakan sebuah konsep produk sambal dalam kemasan yang memiliki tekstur kering, pedas, dan gurih. sambal ini sangat cocok disantap dengan berbagai makanan seperti nasi, mie, dan bubur. Selain itu Sambal Tahun Mama Saya juga dijual dengan harga terjangkau. Yaitu Rp. 15.000/Toples.
            Peluang menjual Sambal Tahun Mama Saya sangatlah besar. Dilihat dari keminatan masyarakat terhadap sambal dan juga kepraktisan Sambal Tahun Mama Saya yang mudah dibawa kemana mana. Selain itu, harga yang terjangkau sangatlah cocok bagi anak kuliah yang kebanyakan adalah perantau yang jauh dari orang tua.
            Adapun hal hal yang ditawarkan untuk membedakan Sambal Tahun Mama Saya dengan Sambal dalam kemasan pada umunya adalah :
1.      Teksturnya kering
2.      Tahan hingga berbulan bulan pada suhu ruang sekalipun telah di buka
3.      Tidak menggunakan pengawet buatan
4.      Mudah dibawa kemana-mana
5.      Rasa Pedas asli cabai
6.      Cocok disandingkan dengan banyak makanan
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 oktober 2017 hingga 16 oktober 2017.





1.      ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
a.       Bentuk Pasar
Untuk memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami masuki, dalam hal ini ada 1 bentuk pasar, yaitu :
1.      Pasar Konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen dan Reseller. karena produk ini selain dibeli untuk dikonsumsi pribadi juga dibeli untuk dijual kembali

b.      Mengukur dan meramal permintaan
Di asumsikan :
      Barang terjual dalam sehari : 150 pcs
      Barang terjual dalam setahun : 150 pcs x 30 hr x 12 bln = 54.000 pcs
      Harga Sambal/pcs : Rp. 15.000,-
      Total pemintaan selama setahun :
                  54.000 pcs x Rp. 15.000 = Rp. 810.000.000
     
Peramalan permintaan di masa depan













Sesuai data diatas jumlah mahasiswa pada Universitas Negeri Malang selalu mengalami peningkatan. Dengan ini membuat produk Sambel Tahun Mama Saya memiliki peluang besar untuk penjualannya di kota Malang mengingat target dari produk ini adalah anak kuliahan.
 


c.       Product life cycle pesaing

 













Pada awal bulan februari tahun 2012 PT. Kobe untuk pertama kali mengeluarkan produk  Boncabe sebuah sambal kering yang merupakan terobosan pertama sambal berbentuk abon di Indonesia. Di tahun itu PT. Kobe sangat gencar melakukan promosi melalui berbagai media elektronik maupun event. Pada tahun 2013 Produk Boncabe berada pada fase Growth, dimana produk ini melakukan pendistribusian yang lebih luas serta banyaknya inovasi level kepedasan. Dan pada tahun 2014 sampai saat ini Boncabe berada pada fase manturity. Terlihat dari banyaknya adanya penambahan pilihan rasa pada produk ini, pemasangan Iklan di televisi untuk memperkuat produk Boncabe Dimata masyarakat.
d.      Market share
e.       Penentuan segmentasi, target, dan posisi produk
Segmentasi : segmentasi produk sambal tahun mama saya adalah remaja dan dewasa karena kebanyakan cenderung suka mencoba coba.
Targeting : target penjualan produk ini adalah anak perantau yang nge kost.
Postioning : harga terjangkau untuk anak kuliah, cira rasa pedas seperti masakan ibu, cocok di konsumsi dengan banyak makanan, tahan berbulan bulan pada suhu ruangan.
f.       Sikap dan perilaku konsumen
Dengan mengidentifikasi perilaku konsumen kita dapat menyesuaikan produk yang akan kita jual sesuai keaadaan agar produk Sambal Tahun Mama Saya lebih tepat sasaran. Dalam perilaku konsumen perusahaan memilih satu kelompok perilaku. Yaitu, perilaku konsumen rasional. Kelompok yang memiliki pemikiran rasional pasti akan mempertimbangkan sebuah harga, rasa, dan mutu yang terjamin. Dengan model ini maka perusahaan akan memproduksi barang dengan harga terjangkau, rasa yang mudah familiar di lidah konsumen, dan kualitas yang tetap terjamin.

g.       Marketing mix
Produk : Sambal Tahun Mama Saya merupakan produk yang unik. Meskipun bukan pioneer sambal kering dalam kemasan di Indonesia, sambal ini mampu menyuguhkan rasa yang sangat tradisional.
Price : harga produk ini terbilang sangat terjangkau. Mengingat sasaran konsumen pada produk ini adalah anak kuliah.
Promotion : promosi Sambal Tahun Mama Saya dilakukan lewat media social Facebook dan juga Instagram. Di Facebook kita akan membuat giat bergabung dengan pecinta kuliner pedas dan melakukan promosi disana. Sedangkan promosi di Instagram promosi akan dilakukan dengan cara Meng Endorse para selebgram yang memiliki banyak pengaruh terhadap followersya.
Place : untuk kegiatan Offline kita akan menaruh produk ini di gerai gerai pusat oleh oleh di Malang.

2.      ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
a.       Perencanaan Produk
Produk Sambal Tahun Mama Saya hanya memiliki satu varian rasa dan dikemas di toples kecil berukuran 100 ml. dalam proses pengolahan Sambal Tahun Mama Saya akan melewati 4 proses. Yaitu :
1.      Proses pembersihan : pada proses ini Cabai dan Bawang merah akan di kupas dan di buang tangkainya. Lalu dicuci hingga bersih
2.      Proses penggilingan : dalam proses penggilingan semua bahan utama akan di giling setengah halus
3.      Proses penggorengan : pada proses penggorengan produk ini akan digoreng hingga matang. Setelah itu di produk yang telah matang akan di masukkan mesin spinner untuk menghilangkan minyak goreng pada sambal.
4.      Proses kemas : Proses kemas merupakan proses terakhir. Pada tahap ini sambal tahun akan di kemas dengan baik kedalam toples.






b.      Teknologi terkait
Proses Produksi Produk ini menggunaan tenaga manual serta teknologi. Teknologi yang dibutuhkan adalah mesin spinner minyak, mesin pengiris bawang, mesin penggorengan,
c.       Kapasitas produksi
Break event point :FC : (P - VC)
Diket : FC = 1.5 juta
            Vc = 6000
            P = 15000
Jawaban :
            Bep = 1,5 juta (15000 – 6000) = 167 pcs
Jadi, untuk mencapai break even point maka perusahaan harus menjual 167 toples sambal tahun mama saya
           
d.      Perencanaan letak Usaha
Lokasi pendirian pabrik akan dilakukan di daerah mulyorejo malang. Lokasi ini dipilih karena letaknya dekat pasar. Selain itu, daerah ini belum padat penduduk.

e.       Layout Pabrik
Ruang kemas dan gudang
Ruang pembersihan
Ruang penggorengan
Ruang penggilingan
3.      ASPEK MANAJEMEN
4.      ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
a.       Perencanaan SDM
Perusahaan membutuhkan 4 karyawan yang terdiri dari 2 clean keeper, 1 karyawan penggorengan, dan 1 karyawan pemasaran Dalam sehari setiap karyawan memiliki 7 jam kerja yang dimulai dari jam 09.00 – 16.00 WIB.

b.      Analisis pekerjaan
Clean keeper : Membersihkan Bahan Pokok
                       Memasukkan bahan pokok ke alat penggilin
                       Mengemas sambal
Penggorengan : menggoreng sambal hingga matang
                         Melakukan pemerasan minyak
                         Mengemas sambal
Pemasaran : selalu megupdate produk di social media
Mencari gerai gerai supermarket yang bisa di jadikan partner untuk menaruh produk
                   Berhubungan langsung dengan calon endorse

c.       System kompensasi
Setiap clean keeper dan penggorengan akan diupah sebesar Rp. 50.000/hari dan akan diberikan setiap hari senin. Sedangkan untuk karyawan marketing akan gaji sebesar Rp.60.000/hari dan akan diberikan setiap awal bulan. Untuk karyawan marketing akan diberi kompensasi jika dapat menjual melebihi target yang telah ditentukan. Konpensasi akan diberikan bersamaan dengan pemberian gaji.

d.      Keselamatan dan kesehatan kerja
1.      Setiap karyawan diberi sepatu anti slip, penutup mata transparan, masker, dan juga sarung tangan karet.
2.      Setiap ruangan memiliki alat pemadam kebakaran

5.      ASPEK KEUANGAN
a.       Dana yang dibutuhkan
Aset tetap
               Mesin penggiling bawang 20kg : 2,5 juta
               Spinner minyak : 5,3 juta
               Wajan stainless jumbo 2pcs: 3 juta
               Kompor joss 2pcs : 1.230.000
               Aset lainnya : 1.000.000
               Total :              13.030. 000

   bahan baku :
               minyak goreng 20kg :  260.000
               cabai 50 kg :                1.000.000
               bawang merah 100kg :             1.500.000
               bawang putih 20kg:     400.000
terasi 2 kg :                  528.000
toples 500pcs :                         750.000
bahan lainnya :                        500.000
total :                           4.938.000
                                    tenaga kerja :
                                                upah : Rp. 50.000 x 30 hr x 3 orang = Rp. 4.500.000
                                                gaji : Rp. 60.000 x 30hr = 1.800.000
                                    promosi : 30.000.000
b.      Sumber dana
Perusahaan akan meminjam dana sebesar 60 juta pada Bank BRI di program KUR Mikro dengan suku bunga 9% pertahun.
c.       Prakiraan cash flow
Perkiraan pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp. 810.000.000. total biaya pemasok selama setahun sebesar 60 juta,biaya tenaga kerja selama setahun sebesar 75.600.000, dan biaya promosi setahun sebesar 180 juta. Dengan data diatas kita dapat mengetahui bahwa aliran kas perusahaan ini sebesar 485.085.000
d.      Penilaian investasi

6.      ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Dalam proses produksi produk ini akan menimbulkan bau cabai yang sedikit menggangu dengan ini perusahaan harus mendapatkan persetujuan resmi oleh lingkungan tetangga yang berada di depan pabrik serta di samping kanan kiri.  Selain itu dalam proses pengolahan produk ini juga menghasilkan limbah organic berupa kulit bawang dan tangkai cabai. Sampah organic ini akan di jadikan pupuk organic. Untuk menjalin hubungan baik terhadap masyarakat maka pupuk organic akan di berikan secara gratis terhadap masyarakat sekitar.

7.      ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
a.       Ekonomi
·         Megurangi pengangguran
·         Menambah nilai tambah pada sumber daya alam yang kami gunakan
·         Meningkatkan perekonomian rumah tangga
8.      ASPEK YURIDIS
Rencana bisnis ini merupakan usaha perorangan atau belum terdaftar pada badan hokum. Bisnis ini meliputi 3 kegiatan pembelian bahan baku, pengolahan, dan penjualan. pabrik akan di dilaksanakan di desa Mulyorejo dengan alasan jarak pabrik dan sumber daya alam dekat, serta menghemat pengeluaran biaya. Tahap awal dalam proses pelaksanaan konsep bisnis ini adalah mencari investor atau pihak yang bersedia meminjamkan dana.setelah mendapatkan dana, perusahaan akan   membeli semua kebutuhan yang meliputi aset tetap, bahan baku, dan mencari tenaga kerja yang cocok di setiap proses yang perusahaan butuhkan berbarengan dengan promosi disetiap media social.. Setelah proses produksi berjalan, kegiatan pemasaran pun dimulai. Promosi selalu dilakukan dengan cara mengendorse para pengguna sosmed yang menjadi influence.

 na bisnis ini merupakan usaha perorangan atau belum terdaftar pada badan hokum. Bisnis ini meliputi 3 kegiatan pembelian bahan baku, pengolahan, dan penjualan. pabrik akan di dilaksanakan di desa Mulyorejo dengan alasan jarak pabrik dan sumber daya alam dekat, serta menghemat pengeluaran biaya. Tahap awal dalam proses pelaksanaan konsep bisnis ini adalah mencari investor atau pihak yang bersedia meminjamkan dana.setelah mendapatkan dana, perusahaan akan   membeli semua kebutuhan yang meliputi aset tetap, bahan baku, dan mencari tenaga kerja yang cocok di setiap proses yang perusahaan butuhkan berbarengan dengan promosi disetiap media social.. Setelah proses produksi berjalan, kegiatan pemasaran pun dimulai. Promosi selalu dilakukan dengan cara mengendorse para pengguna sosmed yang menjadi influence.


No comments:

Post a Comment

 

@Copyright2015 Design By Bang Ocir