Sunday 29 November 2015

IBUKU SEORANG PELACUR



Pengarang: Bang Ocir
Aku membenci ibuku. karna dia, hidupku menjadi berantakan, selalu dibully, dicaci dan dikucilkan. Aku siswi dari sebuah sekolah yang mayoritasnya adalah muslim. Aku tidak tau mengapa ibuku memilih sekolah ini, untuk tempatku menimba ilmu. Kamu pasti tau kan, bagaimana hidupmu jika berada diposisiku ? yah,itulah yang selalu terjadi padaku. Setiap aku berangkat sekolah, semua siswi/siswa menatapku dengan sinis, terkadang mereka meludahiku, terkadang mereka mencaciku dengan menyakitkan “ hei anak pelacur, semalam udah beberapa om om tiduri kamu? hahahahah “. SAKIT.  tawa mereka menjadi cambuk dalam batinku. 


Mereka selalu menyiksaku disaat suasana sepi, mereka memasukkan benda benda tumpul kedalam kelaminku, mereka memaksaku untuk mengONANIkan kelamin mereka, mereka melecehkanku. entah itu siswa atau siswi ,mereka semua sama biadabnya. Aku seperti sapi perah yang tak ada harganya didepan mereka. Aku selalu menjadi bahan bully mereka dikala bel berbunyi. Terkadang didepan umum, dilingkungan sekolah, siswa siswa berjejer didepanku untuk meremas payudaraku, memegang pahaku dan lain sebagainya. Mungkin kamu akan berfikir  “ kenapa kamu enggak  melapor ke kepala sekolah kalo kamu dilecehin,dibully, dihina dan dikucilkan? “. Percuma, jika aku melaporpun aku tetap menjadi bahan olok mereka, dan bahkan guru guru lainnya pun akan ikut mencemoohku. Mungkin saja mereka ikut meknyiksaku dan melecehkanku. Dinegeri ini manusia dewasa dan remaja sama sama munafik. Hanya anak kecil saja yang masih memunyai hati nurani tanpa memandang status orang yang didekatnya. Kamu pasti akan berfikir lagi “ kenapa kamu enggak melaporkan semua itu keibumu ? “. Jalankan untuk berbicara,didekatnya saja aku muak dan jijik. Aku melihatnya seperti TAI yang berceceran dijalanan. Cuih……..
Hah, hari hari ku sungguh penuh derita. Tiada hari tanpa siksaan. Sejak kecil sampai sekarang aku tak memunyai teman satu pun. Aku selalu kesepian, hidupku hanya sekolah,  pulang, masuk kamar, tidur, belajar dan tidur lagi. Terkadang merasa nyeri dikelaminku saat mereka menyiksaku, terkadang aku menangis sendiri dikamar mandi, terkadang aku melihat bulan sembari meratapi nasibku. Begitu malangnya aku menjadi anak SEORANG PELACUR.

Hari ini, saat aku membuka mata dari mimpi panjangku, umurku menginjak ke 17 tahun. Hari ini, hari  kegagalanku mempertahankan kesucianku. Aku merasa iri kepada mereka yang bersenang senang dengan umur mereka yang ke 17 tahun, mereka begitu berbas bercanda gurau dan tentunya di hari itu mereka masih mampu menjaga kesuciannya. Sedangkan aku ? aku gagal. Kesucianku sudah terenggut begitu lama, 2  tahun yang lalu.tepat hari ulang tahunku ke 15 tahun, kesucian ku direnggut oleh om om berhidung belang langganan ibukku. Aku di paksa untuk melayani nafsu biadapnya. Waktu itu ibuku sedang pergi sejenak membeli K*nd*m di dekat komplek rumahku, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Haaaaaaaaaaaaah, persetan dengan masa lalu. Lebih baik aku segera bangun dari istana tidurku, dan menyegerakan mandi. Oh ya kebiasanku kalo mandi suka lama, aku suka meratapi kecantikkannku. Mungkin cuman hal ini saja yang mampu membuatku bersyukur pada tuhan yang maha esa.

Waktu sudah menunjukan setangah enam, matahari sudah sedikit mengintipku diujung sana. Setelah aku mandi dan ganti baju,  Aku bergegas untuk berangkat sekolah.  Sesampai didepan pintu aku menemukan ampop yang bertuliskan “ dari mamamu tersayang untuk anak mama “. Aku yang melihat itu merasa acuh tak acuh,merasa  bodo amat, dan merasa geli plus jijik. ngapain juga sok sokan ngasih surat beramplop. Ditulisi kayak gitu lagi. Mending aku melanjutkan langkahku menghadapi siksaan yang berikutnya. Bissmillah semoga aku kuat hari ini.

Kring kring kring, bunyi bel sepeda pancal seseorang berbunyi saat aku sampai agak dekat sekolahku. Aku seperti mengenal suara belnya. Benar saja, seseorang yang mengebelku itu sangat aku kenali. Dia Nathan. Cowo yang paling aku sukai sejak aku menginjak kelas 1 sma. Dia kakak seniorku yang kini duduk dikelas 3 SMA. Tiba tiba dia menyapaku “ hai….kamu mikha kan ? anak kelas 2 IPA B “ 

Aku terkejut. Dia menyapaku. Aku diam sejenak . sampai ada panggilan panggilan yang menyadarkanku “ hei hei……( menggeleng gelengkan telapak tanganya didepan wajahku ) hei…..kamu mikha kan ?”  . aku seketika menjawab
“ ekhhhh…..iya kak “ kaget ku
“ ini ada titipan amplop dari seseorang untukmu “ Tegas dia,sembari memberikan amplopnya kepadaku dan lalu pergi meninggalkanku.

Ku lihatin amplop itu, amplop yang katanya pemberian seseorang untukku. Amplop itu tidak ada tulisan apapun. Aku gugup untuk membukanya. Hatiku berkata “ jangan jangan, dia ngasih aku surat cinta lagi…..aaaaaahhhhhhhh, ye ye ye ye” senang ku dalam hati. Aku mencoba untuk membukanya.kuhitung dari 1, 2 ,3 dan ? okh tidak, saat aku mengangkat isinya, amplop itu terkena cahaya matahari. Kasat mata,aku melihat sebuat tulisan diamplop itu. Tulisan itu “ dari mamamu tersayang untuk anak  mama “ .  akh TAIIIIIIIIIIK, kusobek surat itu, ku injak injak.  Ku ludahi sebelum aku masuk kesekolah. Hatiku penuh emosi kala itu, aku berjalan menyisiri halaman sekolah, melewati kelas kekelas sambil bilang “ kalo ada siswa atau siswi yang membullyku hari ini awas saja. Akan kubunuh mereka “ . kutatap kelas yang satu kekelas yang lainnya. Kulewati kelas yang satu ke kelas yang lainnya, kelas itu sepi. Aneh, aku merasa ada yang berbeda hari ini dari hari sebelumnya. Mereka tidak menantikan kedatanganku sama sekali. Hari ini bukan hari minggu atau tanggal merah tapi keadaan waktu itu kelas dalam keadaan kosong. Ada apa ini, hah janggal.

Sesampainya aku dikelas. Aku duduk ditempat biasanya aku duduk. Dimeja itu sudah ada amplop lagi. Dan saat itu amplopnya bersih tanpa tinta apapun dan kosong. Ku buang saja amplop itu ketong sampah. Mungkin amplop itu dari anak usil yang biasa menyiksaku. Berjam jam aku duduk dikelas, guru pengajar pun tak kunjung datang. “ hei…..ada apa ini, kok aneh banget sih….masak sekolah libur, tapi kok kalo libur kelas dibuka ? aneh “ gumamku dalam hati. Kutunggu sejam lagi tak ada siswa atau pun guru yang datang, dalam kejenuhan ini. Aku pun keluar ruangan. Kucoba telurusi halaman kelas lagi. Kulihat lihat madding dan ? aku  melihat sesuatu. Disana ada tulisan yang pernah aku lihat ketika aku masih kecil. Tulisan itu seperti ?





 

Teruntuk mamaku,
                Hai mama, aku sayang banget sama mama. Mama ngajarin mikha banyak hal. Ngajarin mikha berhitung, ngajarin mikha membaca.mama juga mau temenin mikha main kuda kudaan, suster susteran, bongkar pasang dan bacain cerita buat mikha. Kata ibu guru, mikha harus jadi orang yang baik. Tapi  Mikha bingung ma.orang yang baik itu seperti apa ? mungkin kayak mama ya ma ?…. Soalnya mama itu sering senyum.  Pokoknya kalo mikha udah besar, mikha mau kayak mama. Sering senyum…hehehehehehe
                                                                I LOVE YOU MAMA
 



Air mataku bercucuran. Aku tak kuasa menahan air mata ini. Ku berlari kekelasku untuk menangis dimeja tempatku biasanya duduk, tak sengaja ku tengok tong sampah tempatku membuang amplop yang kosong tadi. Amplop itu hilang. Perasaan ku mulai kacau dan sedih. Hatiku berkata, ini mungkin ada hubungannya dengan amplop sebelumnya. Ku berlari kedepan pintu gerbang sekolahku, mencari amplop yang kusobek sobek tadi, dan amplop itu juga hilang. Ku berlari kerumahku, sesampai didepan pintu, amplop yang  kubiarkan tadi juga hilang. Kupanggil panggil mama didalam rumah, tapi tak ada jawaban. Kumasuki kamar mama, kamarnya juga kosong. Tapi aku menemukan tulisan di tempat tidur mama, tulisan itu ? “ MAMA BUKANLAH PELACUR “. Tulisan itu menambah kebingunganku tentang hari ini. “ kalau mama bukan pelacur, lantas kenapa mama melayani om om hidung belang “ gumam hatiku. Aku tutup pintu kamar mama dan aku masuk kekamarku lagi. Ditempat tidurku, aku menemukan sebuah buku harian yang didalamnya hanya ada satu tulisan. Tulisan itu ?

“ ada yang benci dirinya, ada yang butuh dirinya, ada yang berlutut mencintainya,ada pula yang kejam menyiksa dirinya.ini hidup wanita sikupu kupu malam. Bekerja sekuat jiwa raga. Bibir senyum , kata halus merayu memanja. Kepada setiap meraka yang datang. Dosa kah yang ia kerjakan, sucikah mereka yang datang. Kadang dia tersenyum dalam tangis, kadang dia menangis didalam senyuman. Oh apa yang terjadi , terjadilah. Yang dia tahu tuhan penyanyang umatnya. Oh apa yang terjadi, terjadilah. Yang dia tahu hanya menyambung nyawa “ - Peterpan

Serontak, air mataku yang sudah hilang tadi, bercucuran kembali. Aku menjadi tau betapa beratnya mama menjadi seorang pelacur. Air mata ini tak mampu ku tahan. Aku ingin bertemu mama dan meminta maaf. Aku keluar kamar,ku kelilingi rumah sekali lagi, mama tetap tidak ada. Kocoba keluar rumah, kutanya tanya tetangga komplek tentang keberadaan mamaku, namun tidak ada yang tau, keteruskan perjalananku sampai rumah temen akrab mama, bu sumi namanya. Kuketuk pintu rumahnya tak ada sautan suara  pun. Kutengok kursi biasa bu sumi menunggu pelanggan dibelakang rumahnya. Aku melihat  amplop yang mirip amplop yang ada didepan pintu rumahku tadi pagi. Ku lihat lebih detail. Yah benar, tidak salah lagi, diamplop ini ada tulisan “ dari mama tersayang untuk anak mama “. Aku tak mau acuh lagi, aku tak mau bodo amat lagi. Kubuka amplop itu dan mulai kubaca.

“ hai mikha……pasti tadi pagi, kamu gak mau baca surat mama yah, mama sudah tau itu mangkanya mama taruh surat ini dirumah bu sumi. Oh ya karna diusiamu yang ketujuh belas ini, kamu harus tau nak tentang sesuatu hal yang mama rahasiain. Tentang keberadaan papa. mama pernah bilang ke mikha, kalau papa seorang pelaut. Jadi dia gak pulang pulang dalam kurun waktu yang lama dan papa gak bisa mengasih nafkah kekita.itu boong nak, papamu adalah seorang yang berengsek. Dia meninggalkan mama karna kamu, dia lebih memilih wanita lain dari pada mama. Tapi mama gak apa apa untuk itu….selama mama bisa melihat senyum manis kamu, mama tetap bahagia.semua demi kamu. Pelita hati mama “

Karna aku?  jadi aku penyebab mama dan papa berpisah, tapi salah ku apa ? bukankah waktu itu aku  masih kecil. gumamku dalam tangis. Amplop ini terasa misterius, aku yakin teka teki tentang penyebab mama dan papa berpisah ada diamplop yang aku sobek tadi, entah kenapa  aku pun berinisatip untuk pergi kerumah Nathan. Aku berlari secepat mungkin untuk menemukan suatu jawaban. Sesampai disan, kuketuk pintu rumahnya.
“ tok….tok….tok…..assalamualaikum “
“ waalaikum salam “ suara ibu Nathan sembari membuka pintu.
“ nathannya ada bu ? “ tanya ku padanya
“ mikha ya ? “ tanya balik ibu Nathan
“ iya bu, kok ibu tau “ tanya balik ku padanya
“ oh ya nak mikha, sebelum nathan pergi, tadi Nathan pesen kalo ada anak cewe  yang namanya mikha mencari Nathan , ibu disuruh ngasih amplop yang udah ia sambung lagi tadi. Katanya “ jangan kamu lihat siapa pengirimnya, tapi lihatlah betapa dia ingin engkau membacanya “. Ini nak amplopnya “ suara halus ibu Nathan mengingatkanku akan indahnya saat aku bersama mama dulu.
“ iya bu makasih ya bu “ jawab aku padanya.
Ku buka amplop itu namun isinya kosong. Kutanya lagi ibunya Nathan “ ada pesen lagi buk dari Nathan, soalnya isi amplopnya kosong “ tanya kupadanya.
“ oh ya lupa nak, tadi pesennya nathan itu  kalo mikha udah membuka amplopnya dan tau isinya kosong itu tandanya kekosongan hati seorang ibu saat anaknya membencinya, dan kalo mikha  menanyakan “ ada pesen lagi buk daari Nathan “ ibu jawab aja “ suruh menemuiku di sungai “ . begitu nak pesen Nathan “ jawab ibu nathan
“ jadi begitu ya buk, yaudah saya kesungai ya buk…..assalamualaikum “ tanda salamku padanya
“ waalaikum salam, hati hati ya nak” tanda salam dan doa darinya
Ku berlari lagi, sekuat tenaga kuterus berlari, aku tetap penasaran tentang keanehan ini. Rasa lelah, rasa menyesal, rasa bingung teraduk menjadi satu dalam benakku.
“kak  Nathan “ teriaku sampai disungai
“ oh kamu mikh, kamu sudah tau pesen ku dari ibu kan ? “ tanya Nathan
“ sudah kak, mangkanya aku kesini “ jawabku sembari menatap matanya penuh harap
“ kalo sudah, coba kamu lihat sungai itu ? kamu  hayati dengan dalam dalam”  pinta Nathan.
“ sungai itu ? “ pikirku
“yah sungai itu, saat kamu menghayatinya, kamu akan tau sungai juga berarus walaupun secara kasat mata sungai itu diam. “  jelasnya
  maksud kak Nathan ? “  kebingunganku menambah suasana hari begitu aneh
“ tidak ada seorang ibu, yang hanya diam saat anaknya sedang dirundu masalah, meski apa yang dia lakukan tak tampak kasat mata ” imbuhnya
“ maksud kak Nathan ? “ bingungku
“ lebih jelasnya kamu baca ini,maaf aku sudah membacanya lebih dulu “ jelasnya semabri memberiku kertas yang lecek, bertembel tembel solasi seperti kertas yang kusobek tadi pagi.
Ku ambil  kertas itu lalu kubaca ?

“ hai mikha…..pasti tadi pagi saat kamu sampai kesekolahmu, kamu dikasih amplop oleh seseorang yang kamu sukai sejak kelas satu. Namanya Nathan bukan.hehehe pasti kamu bertanya kok  mama bisa tau?. mama gak sengaja baca buku diary mu nak. mama tau masalahmu disekolahmu,masalahmu dengan om om hidung belang yang menjadi pelanggan mama itu. Mama sudah …………..akh sudahlah, abaikan.mama gak mau membahas laki laki yang melukai anak kesayangan mama. Oh ya kamu pasti bertanya tanya, tentang kenapa mama dan papa bisa berpisah Benar kan ? baik mama akan cerita, sebenernya…..kamu  bukan anak mama, mama mengadopsimu sejak kamu masih bayi. Namun papamu tak setuju kalo mama mengadopsimu nak..sejak saat itu mama dan papa sering bertengkar, dan sejak saat itu papa mulai jarang pulang. Hingga datang waktu itu, papamu ketahuan selingkuh. Dia meninggalkan mama. Tapi mama tidak terlalu bersedih,karna melihat senyum mungilmu itu, membuat mama semakin tegar. Mama memulai hidup mama menjadi seorang pelacur. Demi menyambung hidup dan membesarkanmu nak. Mama memang salah memilih pekerjaan itu, namun mama harus bagaimana, mama hanya lulusan SD dan itu pun tidak lulus.mama hanya mampu melakukan ini. Maafkan mama nak? “ 

Mama, benarkah ini ma….. mengapa mama tidak bilang dari dulu ?  tandasku dalam hati sembari menangis. “ puuuuuuuuuk “ nathan  menyentuh pundakku.
“ kamu beruntung ya mikh,memunyai ibu yang sekuat dia ? “ ujarnya.
Ku lihat wajah Nathan, tiba tiba  Dia memeluku, baru kali ini aku dipeluk oleh  seorang pria. Begitu teduh hatiku saat dipeluknya,sedih ini terasa berkurang. Tak lama setelah itu, dia melepasku dari peluknya,
“ oh ya mikh, ini isi amplop yang ada dimejamu, maaf lagi aku sudah membacanya. Karna aku tau kamu akan membuang ini ketong sampah “ ujar Nathan.
“ kok nanthan tau isi pikiran ku “  bingungku berkecikambuk dalam hati
#FlashBack
                Setelah Nathan memberikan suratnya,dia berhenti sejenak untuk memastikan kalo mikha membacanya, dan ternyata ?
                “akh TAIIIIIIIIIIK,” mikha menyobeknya dan menginjak surat itu
                “benar kata mamanya mikha, pasti suratnyagak dibaca, kalo begitu surat yang satu ini amplopnya saja yang kutaruh dimeja mikha biasa duduk “  Nathan pun berkekas masuk keruang kelas mikha.
#KembaliMuveOn
                Kubaca lagi surat itu betapa tertegunnya aku.

                “ hai mikha…….pasti sekarang kamu udah dikelas ya, udah baca surat masa kecilmu belum. Hehehehe itu mama yang nyuruh bpk. Kepala sekolah untuk nempel itu, kamu pasti bertanya tanya….kok surat masa kecilmu bisa ditempel dimading, bpk. Kepala sekolah lagi yang nempel…..baiklah mama jawab rasa penasaranmu itu, sebenernya…..yayasan sekolahmu itu, 75 % sahamnya udah  milik mama, waktu itu semua wali murid dipanggil kesekolah tanpa sepengetahuan kalian, karna sekolah ini sudah hampir bangkrut karna suatu hal. Karna mama tidak ingin anak mama pindah pindah sekolah, mama mencoba membelinya. Mama ngutang kerentenir nak. 700 juta, mustahil  buat mama untuk ngembaliin uang itu sebesar 900 juta, tapi hati mama ngotot untuk membeli sekolahmu. Yaudah dengan tekad dan kepercayaan mama,mama ambil uang itu. Dan itu sudah lunas minggu yang lalu. Kamu pasti mikir kan ? mama cuman seorang pelacur,yang gajinya tak menentu setiap harinya. Tapi mengapa bisa melunasi utang itu ?..... kamu ingat gak nak minggu kemarin mama keluar kota, yah….waktu itu mama melayani 50 – 80 bule dalam sehari, dalam satu minggu mama sudah bisa menghasilkan 1 Milliar. Mustahil bukan, tapi badan mama ,organ intim mama sakit nak. Tapi demi masa depan anak,  mama tetap ingin berusaha. Setidaknya inilah pengorbanan mama “
                “ hebat bukan mamamu mikh, bersyukurlah…..walaupun mamamu hina dipekerjaannya tapi hatinya setulus bidadari “  - tegas Nathan setelah aku membacanya.
                “ mama…….lalu mama dimana kak ? “  - tanya ku padanya sembari merengek rengek
                “ kamu mau tau mamamu dimana ? ayo ikut aku.” –ajak Nathan kepadaku

                Kuikuti Nathan berjalan, dia membawaku kesebuah kantor yang begitu asing bagiku. Aku tak pernah kesini, bahkan orang pun enggan untuk datang kesini. Yah ini adalah kantor polisi. Aku bingung mengapa Nathan membawaku kesini. Diajaknya aku masuk. Tiba tiba seorang tinggi, gemuk, bersenjata menyapaku “ kamu mikha kan “. Siapa orang ini tiba tiba menyapaku, kuawasi gerak geriknya. Dia masuk kedalam lorong yang gelap dan tiba tiba ? aku melihat seserorang wanita yang aku cari dari tadi pagi. Dia adalah mamaku, tapi mengapa tanganya diborgol. Salah apakah mamaku ?.... ku dekati mamaku,kucium telapak kakinya……mama ku tersenyum. Ku beranikan diri untuk bertanya
                “ mama kok ada disini, tangannya kok diborgol ma ?” – tanyaku sembari menangis
                “ mamamu sudah membunuh seseorang yang telah memperkosamu nak ?”  - jawab seoraang polisi yang gemuk tadi

                Kulihati wajah mama yang seketika berubah dari sebuah senyuman menjadi berlinang airmata.aku yang mendengar itu langsung tersungkur didepan  mama “jadi mama…….jadi mama……mengapa mama lakuin ini ma, mama tidak perlu membunuh laki laki jalang itu untuk mengobati penderitaan ku, aku hanya butuh kasih sayang mama, tidak lebih “
                “ maafin mama nak, mama tidak ikhlas jika anak mama diperlakukan seperti PELACUR oleh pelanggan mama. Bagi mama, kamu adalah segalanya. Kamu adalah pelita mama “- jawab mama.
                “ mama…………” – sebutku saat menangis
                “ puuuuk “  Nathan menepuk pundakku, dan mnengarahkan bibirnya ketelingaku “jangan menangis mikha, jika kamu menangis justru akan membuat mamamu semakin lemah. Berdirilah dan usap air mata mamamu,karna bagi seorang anak,air mata ibu adalah sumber kehidupan disurga “
                Mendengar itu, aku pun berdiri. Kuusap air mata mamaku, ku peluk dia, kucium dia, dan ku kecup dia  , sampai waktu jam jenguk habis. Tangan ini terasa berat untuk melepasnya. Namun apa daya, kehendak ini hanyalah sebuah angan untuk sang mama. Mama pun masuk kembali kelorong itu. Aku dan Nathan pun keluar kantor polisi dan menuju kekomplek rumah kita….nathan mengantarku kerumahku….sesampai didepan rumah. Aku kaget……,semua guru, semua siswa/siswi menyambutku. Ini ada apa lagi , apakah mereka ingin bersenang senang dalam penderitaanku? gumam hatiku yang sedang bersedih. Aku pun cuek melihat hal itu, namun tiba tiba.  Mereka yang menyiksaku dulu, mendekatiku dan berkata “ maafkan kami mikh, sudah membuatmu menderita. Kami sadar apa yang kami lakuin adalah sebuah kesalahan, sebuah kover yang jelek belum tentu isinya ikutan jelek. Itulah yang ada dalam diri mamamu. Kami hampir saja dipenjarakan dan dido disekolah. Namun mamamu tidak setuju, katanya “ kalau putriku ada diposisiku mungkin dia akan ngelakuin hal yang sama. Kalian masih memunyai waktu yang panjang untuk meraih masa depan. Silakan gapai masa depan kalian, dan ingat…..kalian akan dihukum oleh rasa bersalah kalian, karna bagiku itu sudah cukup untuk membuat kalian menyesal “. Mendengar hal itu, begitu kagumnya aku dengan mamaku. Aku pun memaafkan mereka. 

                                Hari hariku pun sekarang lebih berwarna. Memunyai banyak teman dan tentunya, ehm ehm…..nathan…..sekarang menjadi pacarku, dia menerima ku apa adanya. Dia sangat memanjakanku,mencintaiku dan menyanyangiku. Dia tak akan membiarkan senyumku ini hilang seketika dalam mimpiku, semua urusan rumahku dan lain lain diurus oleh ibu sumi,sahabat karib mama yang seorang pelacur pula, namun seperti kata mereka “ sebuah cover yang jelek,belum tentu isinya jelek “  hari ini, esok dan seterusnya aku percaya itu. Hari hariku kulewati begitu cepat,aku sudah menikah dengan Nathan…..10 tahun berlalu, hari ini disaat umur ku ke 27 tahun,  hari dimana aku kehilangan kesucianku, adalah hari kebebasan mama. Kutunggu didepan pintu kebebesan dengan suamikudan  anak anakku yang masih belia. Kulihat disudut pintu itu, rambut agak putih, dan kulit sudah mulaai keriput keluar dari pintu itu.  Itu mama. Aku berlari kearah mama, dan bersujud ditelapak kaki ibuku. Dari kejauhan anakku yang perempuan bertanya pada papanya “ papa orang tua itu siapa ? “
                “ orang tua itu, nenekmu, ibumu sangat ingin menjadi seperti dirinya. Dan tentunya dia bukan seorang pelacur, UUUUPS “ keceplosan suamiku
                “Pelacur itu apa pa ? “tanya lucu anakku
                “pelacur itu sailor moon “ jawab suamiku
                “ kalau begitu aku gak mau kalah sama mama, aku mau jadi seperti nenek “ –ujar anakku yang tidak mau kalah
                “ hahahahaha…….cha cha kenapa ingin jadi seperti nenek”  -tanya suamiku
                “ karna nenek itu sailer moon, sailormoon itu orang baik pa ….. aku mau jadi orang baik juga” jawaban lugu putriku yang mungil
                “ ma…..denger nih ma…..anakmu….hahahahahahahahaha “ jreeeeeeeeeng

Pesan gue “ sebuah cover yang jelek, belum tentu isinya juga jelek “


No comments:

Post a Comment

 

@Copyright2015 Design By Bang Ocir